Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciri-Ciri Lowongan Kerja Palsu dan Tips Menghindarinya

Kompas.com - Diperbarui 19/11/2023, 20:18 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Informasi mengenai lowongan kerja banyak tersedia di internet. Namun, para pencari kerja harus lebih teliti dan waspada terhadap lowongan kerja palsu yang semakin marak. 

Managing Director JobStreet Indonesia Varun Mehta mengatakan, fenomena lowongan keja palsu ini terjadi karena banyak pihak tak bertanggung jawab yang menyalahgunakan nama besar dari perusahaan dengan tujuan menjebak orang-orang yang sedang mencari pekerjaan.

Biasanya, cara yang digunakan oleh pembuat lowongan kerja palsu adalah menggunakan informasi palsu dari sebuah perusahaan besar atau menciptakan perusahaan fiktif.

Baca juga: Debat Panas Said Didu Vs Arya Sinulingga soal Dihapusnya Argo Parahyangan demi Kereta Cepat

"Secara psikologis, orang yang sangat terdesak mencari pekerjaan cenderung kurang fokus dalam memeriksa iklan lowongan, sehingga kurang teliti dan antisipatif terhadap modus penipuan yang mungkin terjadi. Situasi inilah yang dimanfaatkan oleh oknum-oknum perusahaan palsu," kata dia dalam keterangan tertulis.

Selain itu, hal ini juga dapat berdampak terhadap psikologis pencari kerja yang jatuh ke lubang ini. Korban bisa putus asa dan kehilangan semangat untuk mencari lowongan kerja yang lain.

"Oleh karena itu para pencari kerja harus lebih berhati-hati saat menerima lowongan pekerjaan," ujarnya. 

Baca juga: Cara Bayar dan Cek Tagihan PDAM lewat Tokopedia

Ciri-ciri lowongan kerja palsu

Agar tidak menjadi korban, kenali ciri-ciri lowongan kerja palsu berikut ini:

1. Pekerjaan yang ditawarkan terlalu bagus untuk menjadi kenyataan

Lowongan kerja palsu kerap mengimingi calon korbannya dengan gaji yang besar untuk tanggung jawab pekerjaan yang ringan. Pasalnya, memiliki gaji besar dan pekerjaan yang mudah tentu menjadi impian semua orang.

Dengan menawarkan hal ini, para penipu menjebak para korban yang berharap bisa mendapatkan uang dengan pekerjaan yang mudah. Meski, biasanya di awal tindak penipuan ini penipu akan meminta sejumlah uang kepada korban.

Umumnya, para korban yang terjebak merupakan pencari kerja yang mencari pekerjaan paruh waktu atau belum memiliki pengalaman kerja yang mumpuni atau bahkan masih baru lulus sekolah.

Untuk itu, jika lowongan kerja yang ditawarkan terlalu bagus untuk menjadi kenyataan lebih baik lupakan saja.

Namun jika masih ragu lowongan kerja itu penipuan atau bukan, Anda bisa mengecek website perusahaan tersebut atau mencari tahu berapa kisaran gaji di pasaran dengan pekerjaan yang sama dengan yang ditawarkan.

Baca juga: Sesak Napas Perusahaan Rintisan

2. Perekrut berkomunikasi secara eksklusif melalui media sosial

Jika seorang perekrut menghubungi Anda melalui media sosial, Anda sebaiknya mulai menaruh curiga.

Sebab, perekrut dari perusahaan resmi biasanya berkomunikasi melalui email, telepon, atau aplikasi lowongan kerja, di mana identitas mereka yang sebenarnya ditampilkan.

Beberapa perekrut mungkin mengirim pesan kepada kandidat melalui media sosial sebelum beralih ke sarana komunikasi yang lebih formal seiring berlanjutnya pembicaraan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Whats New
Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Whats New
Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Whats New
Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, KemenKopUKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, KemenKopUKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Whats New
Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Whats New
Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Whats New
RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

Whats New
KAI Properti Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Cek Posisi dan Syaratnya

KAI Properti Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com