Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang PHK Startup: Biaya Operasional, Dana Investor, hingga Pemenuhan Hak Karyawan

Kompas.com - 04/12/2022, 13:09 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang akhir tahun 2022, badai pemutusan hubungan kerja (PHK) terutama di kalangan perusahaan teknologi belum terlihat reda.

Sepanjang tahun, sekurang-kurangnya tercatat 17 perusahaan teknolgi di Indonesia yang merampingkan tim kerjanya dengan balutan aksi PHK massal.

Paling anyar, platform investasi Ajaib melakukan PHK pada 67 karyawannya atas dalih ketidakstabilan ekonomi yang menerpa perusahaan.

Sebelumnya, perusahaan teknologi raksasa PT Goto Gojek Tokopedia Tbk atau GoTo melakukan PHK terhadap 12 persen dari total karyawannya atau sebanyak 1.300 orang.

Baca juga: Ini Salah Satu Penyebab Startup Lakukan PHK Massal

Sebelum melakukan PHK, kedua perusahaan tersebut juga sepakat untuk memotong gaji dari tiap-tiap founder dan jajaran direksinya.

Pun begitu, nyatanya PHK terhadap karyawan tetap jadi jalan yang diambil perusahaan untuk merampingan tim agar tetap gesit memasuki tahun 2023 nanti.

Lalu apa yang sebenarnya yang menjadi alasan perusahaan berbondong-bondong melakukan PHK sebelum masuk tahun 2023?

SVP Value Creation Alpha JWC Ventures Ricky Chandra mengatakan, salah satu faktor startup banyak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk menekan biaya operasional perusahaan.

Sebab, perusahaan modal ventura itu yakin porsi terbesar biaya operasional perusahaan berasal dari gaji karyawan.

"Karena paling besar itu biasanya opex (operational expenditure) atau biaya operasional. Opex itu paling besarnya adalah dari gaji," ujarnya kepada wartawan, Jumat (2/12/2022).

Selain untuk gaji karyawan, dalam biaya operasional itu ada juga biaya pemasaran yang cukup besar.

Namun biaya pemasaran ini tentu tidak dapat terlalu ditekan karena dapat menghambat pertumbuhan bisnis. Dus, perusahaan lebih memilih untuk melakukan PHK kepada karyawannya.

Meskipun demikin, Ricky yakin, PHK karyawan startup tidak disebabkan oleh besarnya gaji karyawan. Sebab berdasarkan temuannya, perusahaan startup tidak menonjolkan gaji karyawan, tetapi lebih menjual nilai perusahaan.

"Jadi kalau ditanya apakah gara-gara gaji ini (kinerja startup jadi) ter-block, bukan sih. Jadi bukan gara-gara startup kasih gaji yang terlalu tinggi, bukan," tegas dia.

Sementara, Praktisi Perbankan Abiwodo mengatakan, masalah PHK masih berkaitan dengan kondisi-kondisi yang terjadi seperti ketegangan politik, pandemi Covid-19, perang, inflasi, kenaikan suku bunga, hingga krisis biaya hidup.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com