Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Nur
PNS Kementerian Keuangan

PNS Kementerian Keuangan

Menghindari Jebakan Pinjol dan Investasi Bodong

Kompas.com - 05/12/2022, 16:42 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Berbagai aplikasi yang kita unduh biasanya memberikan “syarat dan ketentuan” yang seringkali kita abaikan, tidak kita baca, dan kita klik setuju saja ketika pertama kali aplikasi tersebut ter-install di perangkat kita.

Menurut penelitian, data pribadi kita memang merupakan sebuah “komoditas” di internet yang dengan mudah dikumpulkan, dipertukarkan, bahkan diperjualbelikan oleh data broker (Crain, 2016).

Maka pada sudut pandang inilah kita perlu berhati-hati untuk menjaga data-data pribadi kita. Apalagi beberapa bulan lalu ramai kasus tentang hacker Bjorka yang membocorkan banyak data pribadi para pejabat negeri ini.

Praktik komodifikasi di era internet adalah hal nyata dan bukan dongeng semata. Maka sekali lagi, kita perlu berhati-hati.

Jangan mudah tergiur tawaran bunga sangat rendah, limit pinjaman sangat besar, serta janji keuntungan keuntungan investasi hingga puluhan persen. Ingat, kita sebaiknya waspada pada hal-hal yang di luar logika.

Hati-hati berinvestasi

Khusus pada konteks investasi, kita sebaiknya memahami empat hal. Pertama return atau potensi pengembalian atau bagi hasil dari investasi kita.

Jangan mudah tergiur dan terjebak dengan iming-iming bagi hasil yang tinggi tanpa memperhatikan aspek lain.

Aspek kedua yang perlu diperhatikan adalah risk atau risiko yang timbul dari investasi. Hal ini sepaket dengan aspek pertama tadi.

Secara umum memang dikatakan bahwa high risk high return atau risiko tinggi akan memberi penghasilan tinggi. Namun sekali lagi kita juga harus mempertimbangkan aspek ketiga, yaitu logic.

Apakah sebuah tawaran investasi itu logis atau masuk akal atau terlalu berlebihan. Misal jika keuntungan yang ditawarkan sangat tinggi (misal di atas 10 persen), maka bisa jadi itu ada unsur dan upaya penipuan.

Bagaimana tidak, di tengah kondisi keuangan dan ekonomi global dan pertumbuhan ekonomi yang relatif tidak menentu ditambah ancaman resesi, apakah logis tawaran keuntungan sebesar itu?

Keempat adalah legal. Kita perlu dengan cermat dan hati-hati apakah tawaran investasi atau pinjaman yang datang kepada kita itu adalah legal.

Legalitas sangat penting sehingga ketika ada modus penipuan, maka kita juga mempunyai kekuatan hukum untuk menggugat dan mengembalikan investasi kita.

Tawaran yang datang melalui medsos atau iklan di aplikasi dan games di perangkat perlu kita waspadai. Jangan sampai kita dengan mudah terjebak karena ingin coba-coba.

Memang biasanya mereka menyatakan bahwa mereka legal, sudah terdaftar di OJK dan seterusnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com