Ketidakpastian tahun depan juga disebabkan persepsi pasar terhadap calon-calon presiden. Hingga saat ini belum banyak gagasan-gagasan ekonomi yang muncul menghadapi situasi ketidakpastian global maupun domestik, sehingga pasar melihat belum ada pilihan yang lebih pasti sehingga responnya masih datar.
Gesekan-gesekan yang terjadi di masyarakat juga turut memberikan ketidakpastian di tahun politik. Kubu-kubu calon presiden akan mewarnai debat yang seru dan bahkan konflik, baik di media sosial, pemberitaan, maupun ranah informasi luas yang terjadi di masyarakat.
Pada saat itulah para pelaku usaha, investor, dan pemain saham akan cenderung 'wait and see' terhadap beragam keputusan investasi dan usaha yang akan dilakukan. Apalagi tahun depan, era suku bunga tinggi telah berjalan seiring dengan potensi kenaikan suku bunga Bank Indonesia.
Tauhid melanjutkan, risiko global yang menyebabkan pelemahan ekonomi global juga masih berlanjut di tahun depan, seperti perang Rusia-Ukraina, lonjakan inflasi, hingga tren kenaikan suku bunga oleh bank-bank sentral.
"(Kondisi) ini dibaca market suatu ketidakpastian yang tinggi, belum lagi bicara global dan inflasi. Ini suatu pertanda bahwa Indonesia harus miliki skenario-skenario menghadapi ketidakpastian sangat tinggi di tahun depan," tutup dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.