JAKARTA, KOMPAS.com - Harga saham GOTO atau PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk tengah tertekan signifikan selama beberapa hari terakhir. Dalam kurun waktu sepekan terakhir, setiap harinya harga saham GOTO terus melemah dan menyentuh level auto reject bawah (ARB).
Pada perdagangan Selasa (6/12/2022) hari ini, saham GOTO kembali ambles 6,50 persen menyentuh batas bawah perdagangan harian ke Rp 115. Ini menjadi kali ketujuh secara berturut-turut saham emiten teknologi itu terkena ARB.
Para analis menilai, tren pelemahan tidak terlepas dari berakhirnya masa penguncian atau lock up period saham seri A GOTO pada 30 November lalu. Sentimen itu langsung memicu aksi jual besar-besaran saham GOTO.
Baca juga: Saham GOTO 7 Kali Berturut-turut Sentuh ARB sejak 28 November 2022
"Pembukaan lockup period membuat pemilik saham yang relatif besar melakukan cash out," ujar VP & Head of Investment Research Infovestas Utama, Wawan Hendrayana, kepada Kompas.com, Selasa (6/12/2022).
Wawan menilai, aksi jual dilakukan oleh investor besar dengan melihat kinerja keuangan GOTO yang masih 'berdarah'. Sebagaimana diketahui, kerugian GOTO membengkak menjadi Rp 20,9 triliun hingga kuartal III-2022.
"Kerugian ini diprediksi akan terus berlangsung," katanya.
Tekanan terhadap saham GOTO diproyeksi terus berlanjut. Hal ini tecermin dari masih tingginya jumlah lot ditawarkan atau offer yang tercatat dalam orderbook.
Baca juga: Saham GOTO Kembali Sentuh ARB, Kini Harganya Rp 123 Per Lembar
Di sisi lain, minat investor untuk membeli saham GOTO masih rendah. Dengan demikian, harga saham GOTO diprediksi semakin menyusut.
"Minat beli investor baru juga akan tergantung kinerja keuangan GOTO, harapannya adalah bila penjualan GOTO terus meningkat diiringi dengan penurunan kerugian," kata Wawan.
Tingginya tekanan jual oleh investor membuat potensi penurunan harga saham ke kisaran Rp 100 menjadi terbuka. Bahkan, Wawan menyebutkan, potensi penurunan saham GOTO ke level Rp 50 selalu ada.
"Potensi ke Rp 50 selalu ada, bila kedaan saat ini terus belanjut atau bila kinerja keuangan GOTO hingga tahun depan belum ada tanda perbaikan," katanya.
Apalagi, semenjak periode penguncian saham pra-IPO dibuka, marak terjadi transaksi saham GOTO di pasar negoisasi dengan harga di bawah pasar reguler. Transaksi yang menjadi bagian dari program opsi saham karyawan dan konsultan ini bahkan sempat mencatat adanya transaksi sebesar Rp 2 per saham.
Harga tersebut sangat jauh dari harga saham GOTO di pasar reguler saat ini. Harga yang jauh lebih rendah itu berpotensi menyeret harga saham GOTO di pasar reguler lebih dalam lagi.
"Investor yang memegang saham GOTO harus mempertimbangkan risiko likuiditas juga bila harga saham menuju Rp 50," ucap Wawan.
Baca juga: Mengenal Notasi K yang Disematkan di Saham GOTO
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.