Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayoritas Karyawan GOTO Belum Eksekusi Opsi Saham ESOP

Kompas.com - 07/12/2022, 20:02 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatat mayoritas karyawan serta konsultan perusahaan belum mengeksekusi opsi saham karyawan atau Employee Stock Option Program (ESOP). Ini terungkap dalam bahan paparan public expose insidentil GOTO yang diunggah dalam laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Saham ESOP belakangan ramai dibicarakan menyusul adanya transaksi pembelian saham GOTO di pasar negoisasi seharga Rp 2 per unit. ESOP memang sudah bisa dieksekusi oleh karyawan serta konsultan GOTO, seiring berakhirnya masa penguncian saham (lock-up) pada 1 Desember 2022.

"Sebagaimana telah diungkapkan dalam prospektus IPO perseroan, program (ESOP) ini merupakan bagian dari program rencana insentif jangka panjang yang saat ini dikelola oleh salah satu pemegang saham perseroan yakni Goto Peopleverse Fund (GPF)," tulis bahan paparan publik GoTo, dikutip Rabu (7/12/2022).

Baca juga: Menyusul GoTo, Kini Giliran Sayurbox PHK Karyawannya

Dari dokumen yang telah diunggah ke situs BEI, diketahui bahwa total terdapat 9.761 jumlah peserta ESOP. Adapun 3.414 di antaranya sudah mengajukan pelaksanaan opsi ESOP, namun baru 2.585 peserta yang telah melaksanakan opsi tersebut.

Hal itu menunjukkan mayoritas peserta ESOP yang merupakan karyawan dan konsultan GOTO belum mengeksekusi hak mereka. Sebanyak 6.347 karyawan dan konsultan untuk saat ini terindikasi mempertahankan kepemilikan saham mereka.

"Pemberian opsi saham akan dilaksanakan secara bertahap dan akan terus berlangsung sampai dengan seluruh saham yang dapat diadministrasikan oleh GPF telah dialokasikan kepada partisipan," tulis dokumen paparan publik.

Baca juga: IHSG Sesi I Ditutup Melemah, GOTO, WIKA, dan TINS Top Losers LQ45


Adapun periode pelaksanaan opsi saham akan mengikuti periode pelaksanaan yang diatur dalam masing-masing perjanjian opsi saham. Saat ini paling lambat 10 tahun sejak tanggal diberikannya opsi.

Sebagai informasi, public expose insidentil GOTO akan dilaksanakan pada Kamis (8/12/2022) besok. Gelaran paparan ini dapat disaksikan pada pukul 14.00- 15.30 via Zoom atau Youtube channel Gojek/ Tokopedia/ GoTo Financial.

Baca juga: Lagi-lagi ARB, Saham GOTO Kian Dekati Level Rp 100 Per Saham

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Spend Smart
Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Whats New
Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Whats New
IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Whats New
Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Whats New
Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Whats New
Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Whats New
Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Whats New
Ini 4 Perusahaan Terindikasi 'Fraud' Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Ini 4 Perusahaan Terindikasi "Fraud" Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Whats New
[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan 'Fraud' 4 Debitor LPEI

[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan "Fraud" 4 Debitor LPEI

Whats New
Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Whats New
Anggota DPR Minta Gedung Parlemen di IKN Dibangun Paling Akhir, Ini Kata OIKN

Anggota DPR Minta Gedung Parlemen di IKN Dibangun Paling Akhir, Ini Kata OIKN

Whats New
Jokowi Mau Impor Beras Lagi, Kali Ini dari Kamboja

Jokowi Mau Impor Beras Lagi, Kali Ini dari Kamboja

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com