Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulog Hanya Bisa Serap Beras Komersial 166.000 Ton

Kompas.com - 07/12/2022, 21:00 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Budi Waseso menyebutkan sampai 5 Desember 2022, beras komersial yang bisa diserap oleh Bulog hanya 166.000 ton.

"Ini yang bisa kita lakukan penyerapannya. Dari Kementan terkait dengan penggilingan yang di 24 provinsi yang tadi disampaikan yang lebih dari 600.000 ton itu yang diberikan," ucapnya ketika mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI, Rabu (7/12/2022).

Buwas sapaan akrabnya ini mengungkapkan, saat mengikuti Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) di Istana Negara, dirinya diamanatkan untuk menyediakan 1 juta ton beras hingga akhir 2022.

Baca juga: Babak Baru Polemik Perbedaan Data Stok Beras Kementan Vs Bulog

Faktanya, dia menyampaikan bahwa beras yang terserap dari dalam negeri hanya 166.000 ton saja. Sehingga pemerintah mengambil keputusan untuk melakukan impor sekitar 200.000 ton yang telah disetujui dalam Rakortas tersebut.

"Dengan masalah beras ini saya tidak menyalahkan siapa-siapa. Tapi ini adalah pertanggungjawaban saya sebagai Dirut Bulog mendapatkan amanah perintah. Perintahnya dari mana pak (Ketua Komisi IV DPR)? dari Rakortas," ucapnya.

"Jadi dalam Rakortas, di mana saya harus akhir tahun 2022 ini harus punya minimal satu juta ton. Sedangkan tadi tambahan yang bisa kita adakan dengan segala cara yang dari fleksibilitas sampai kita komersil di dalam itu ya cuma 166.000 ton," lanjut Buwas.

Baca juga: Sempat Menolak, Mendag Zulhas Akhirnya Setujui Impor Beras 500.000 Ton


Diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, stok cadangan pangan pemerintah (CPP) saat ini, khususnya beras, berada di posisi yang perlu ditambah.

Sebagai instrumen stabilisasi gejolak harga dan untuk mengantisipasi kondisi darurat. Sebagai upaya mengamankan stok cadangan beras, pemerintah akan mengimpor 200.000 ton beras.

"Cadangan pangan ini harus ada dan tidak dikeluarkan secara bebas, hanya digunakan untuk beberapa kegiatan pemerintah," ujarnya melalui pernyataan tertulis, Selasa (6/12/2022).

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Jokowi Minta Jajarannya Antisipasi Persoalan Beras

Beras impor ini, lanjut Arief, akan disimpan sebagai persediaan akhir tahun ini sampai menunggu panen raya pada Februari-Maret 2023.

Bapanas mengungkapkan stok beras yang ada di gudang Bulog per 6 Desember 2022 yakni sebanyak 494.202 ton. Jumlah ini semakin menurun dari stok di 22 November 2022 yang sebanyak 594.856 ton.

Penurunan stok beras Bulog itu seiring semakin berkurangnya stok dari cadangan beras pemerintah (CBP). Kini stok CBP tercatat sebanyak 295.337 ton, berkurang dari sebelumnya sebanyak 426.573 ton.

Baca juga: Bapanas Sebut Beras Impor untuk Cadangan, Tidak Dikeluarkan secara Bebas

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com