"Namun, sampai hari ini janji tersebut tidak juga ditunaikan bersangkutan," kata Buwas.
Bulog pun mendapatkan tugas untuk memenuhi stok cadangan beras pemerintah sebanyak 1,2 juta ton hingga akhir tahun 2022.
Hanya saja, berdasarkan data Perum Bulog per 22 November 2022, stok CBP hanya 426.573 ton. Artinya, jumlah stok yang tersedia menipis.
Oleh sebab itu, untuk memenuhi ketersediaan beras, Bulog berencana akan mengimpor beras sebanyak 500.000 ton beras.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, dirinya akan melakukan berbagai cara untuk menjaga ketahanan pangan Indonesia termasuk salah satunya adalah importasi.
"Ini sudah menjadi tugas saya, Perum Bulog mendapatkan tugas untuk menjaga ketahanan pangan. Apapun saya lakukan untuk menjaga ketahanan pangan kita," ujarnya dalam diskusi media, Kamis (24/11/2022).
Baca juga: Semakin Berkurang, Cadangan Beras Pemerintah di Bulog Sisa 295.337 Ton
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, dirinya sudah menandatangani perizinan impor beras sebesar 500.000 ton.
Zulhas sapaannya menjelaskan, sebenarnya dirinya sempat menolak sebanyak 2 kali rencana impor beras tersebut. Namun, lantaran jumlah pasokan di Perum Bulog menipis, mau tak mau dia mengizinkan importasi dilakukan.
Hal tersebut pun, kata dia, menyusul dengan adanya persetujuan lewat Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas).
"Impor beras itu menurut data dari Kementan stok beras kita stoknya 7 juta oleh karena itu rapat 2 kali saya menolak impor beras karena datanya surplus. Kemudian kita Ratas dipimpin Bapak Presiden langsung, kalau begitu mana berasnya agar bisa dibeli dan stok Bulog bisa bertambah karena stok Bulog tinggal sedikit lagi karna stok itu harus 1,2 juta ton, saya diminta untuk mendampingi Mentan untuk membeli beras itu 6 kali kerja, tapi belum dapat," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Rabu (7/12/2022).
"Ditambah 6 hari kerja belum dapat, stok beras kita lama-lama menipis akhirnya Ratas memutuskan karena badan pangan ini sekarang ada Bapanas, dipimpin oleh Menko Perekonomian dan dihadiri Pak Presiden maka diputuskan kita harus menambah cadangan Bulog tapi harus membeli di luar negeri. Kalau Bulog bisa beli di dalam negeri ada berasnya, tapi kalo enggak ada ya enggak mungkin, maka kita harus impor," sambung dia.
Dengan adanya penandatangan izin untuk impor beras, lanjut Zulhas, Bulog diperintahkan untuk segera mengimpor beras kapanpun.
Sementara terkait asal negara mana saja yang menjadi sumber impor beras, Zulhas masih belum bisa membeberkan. Pun dengan besaran harga yang nantinya akan dijual ke konsumen.
"Saya kurang tahu, saya bukan yang impor saya hanya kasih izin saja yang saya tahu yang diperlukan Bulog dan Bapanas. Pelaksanaannya terserah Bulog. (Kalau) stok Bulognya sudah banyak nanti kita rapatkan lagi," pungkas Zulhas.
Baca juga: Babak Baru Polemik Perbedaan Data Stok Beras Kementan Vs Bulog
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.