Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Produksi Mainan Mattel Ekspansi Pabrik, Serap 2.500 Pekerja

Kompas.com - 08/12/2022, 14:12 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Reni Yanita mengapresiasi kepada PT Mattel Indonesia yang telah menyerap tenaga kerja hingga 8.000 orang dan telah memberikan kontribusi lebih dari 35 persen dari total nilai ekspor mainan asal Indonesia ke dunia.

Hal ini sejalan dengan langkah strategis Kementerian Perindustrian yang tengah memacu pengembangan industri di dalam negeri yang berbasis padat karya dan berorientasi ekspor.

"“Dengan perluasan tersebut, PT Mattel Indonesia diproyeksikan akan menciptakan sekitar 2.500 pekerjaan baru bagi pekerja Indonesia,” katanya di Cikarang, Kamis (8/12/2022).

Baca juga: Soal PHK, Kemenperin Berharap Pabrik Aqua Danone di Solok Kembali Beroperasi Normal

Dia menyebutkan, saat ini terdapat 131 perusahaan industri mainan berskala besar sedang di Indonesia, dengan jumlah tenaga kerja yang mencapai kurang lebih 36.000 orang.

Perkembangan industri mainan nasional pun kata Reni, menunjukan tren yang meningkat, di mana nilai ekspor pada periode Januari-September 2022 mencapai 383 juta dollar AS atau meningkat 29,83 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 295 juta dollar AS.

Baca juga: Maksimalkan Penggunaan Produk Dalam Negeri, Kemenperin Permudah Aturan Verifikasi TKDN

Hingga saat ini, negara utama tujuan ekspor mainan Indonesia adalah Amerika, Singapura, Inggris, China dan Jerman. Jenis mainan yang paling banyak diekspor adalah boneka, stuffed toy dan mainan model yang diperkecil.

"Tahun 2022 adalah momentum kebangkitan ekonomi, namun juga merupakan tahun yang penuh tantangan dalam aspek sosial dan ekonomi. Pandemi Covid-19 yang telah melandai, akhir-akhir ini kembali menunjukkan peningkatan yang perlu kita waspadai," ucapnya.

Baca juga: Kemenperin Harap Perluasan Pabrik ABC Mampu Buka Lapangan Kerja


Selain itu, lanjut Reni, kondisi global saat ini kurang kondusif seiring terjadinya krisis geopolitik yang disebabkan oleh perang Rusia dan Ukraina yang menyebabkan peningkatan harga energi serta bahan baku lainnya yang dibutuhkan oleh sektor industri.

Kondisi ini berdampak kepada negara-negara di dunia termasuk Indonesia yang mengakibatkan tingginya inflasi, kenaikan harga komoditas utama seperti gandum dan minyak, serta risiko resesi yang ada di depan mata.

"Namun demikian dengan ketidakpastian kondisi dan situasi yang ada, dapat saya sampaikan bahwa pembangunan sektor industri pengolahan non-migas masih mampu untuk tumbuh positif," tuturnya.

Baca juga: Gelar Temu Bisnis dengan BUMN, Kemenperin Dorong Percepatan Sertifikasi TKDN

Halaman:


Terkini Lainnya

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com