Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

500.000 Ton Beras Impor Akan Masuk RI hingga Februari 2023

Kompas.com - 09/12/2022, 13:10 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan, sebanyak 500.000 ton beras impor akan masuk ke Indonesia secara bertahap. Beras impor ini akan masuk sebagai cadangan beras pemerintah (CBP).

"Itu (beras impor) untuk cadangan beras pemerintah, jadi bukan buat dijual (oleh Bulog)," ujarnya saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (9/12/2022).

Buwas, sapaan akrabnya, menjelaskan, pada tahap pertama akan masuk sebanyak 200.000 ton beras impor di Desember 2022. Kemudian, sisanya 300.000 ton beras impor akan masuk bertahap sepanjang Januari-Februari 2023.

Baca juga: Harga Kebutuhan Pokok Naik Jelang Nataru, Mulai dari Cabai, Telur hingga Beras

Kendati demikian, ia enggan menyebutkan, dari negara mana beras impor itu dipesan. Dia hanya menyebut beras itu berasal dari beberapa negara produsen beras.

"Yang jelas Desember ini 200.000 ton, selebihnya yang 300.000 ton itu tahun depan, artinya Januari-Februari 2023," imbuhnya.

Menurut dia, impor beras diperlukan untuk memenuhi kebutuhan CBP yang stoknya semakin menipis di gudang Bulog. Data per 6 Desember 2022, stok beras CBP tercatat hanya sebanyak 295.337 ton.

Jumlah itu jauh dari target yang ditetapkan pemerintah yakni minimal 1 juta ton di akhir tahun. Oleh sebab itu, selain mengoptimalkan serapan dalam negeri, penambahan stok CBP dilakukan pula dengan mengimpor.

"Ini hanya persoalannya untuk CBP-nya yang bermasalah, makannya kita datangkan (beras impor) untuk CBP," kata Buwas.

Adapun CBP merupakan stok beras yang dimiliki pemerintah dan disimpan di gudang Bulog. Penggunaannya yakni penanggulangan saat darurat, kerawanan pangan pasca-bencana, dan stabilisasi harga melalui operasi pasar.

Baca juga: Soal Beras, Mentan: Yang Masalah Bukan Impor atau Tidak, tapi Harga

Sebelumnya, Buwas menungkapkan, penugasan Bulog untuk memenuhi target stok beras CBP sebanyak 1 juta ton merupakan keputusan dalam rapat koordinasi terbatas (rakortas).

Kesepakatan rapat tersebut, upaya pemenuhan target stok CBP itu dapat dipasok dari dalam negeri maupun impor masing-masing sebanyak 500.000 ton. Namun, memang diutamakan untuk pengadaan dari dalam negeri.

Hanya saja, berdasarkan pengecekan di lapangan oleh timnya, pasokan beras dalam negeri tak cukup untuk diserap, terlebih harganya pun lebih tinggi dari ketentuan harga beras yang bisa diserap oleh Bulog.

Menurut Buwas, dalam beberapa minggu terakhir saja, Bulog hanya mampu menyerap 166.000 ton beras dari petani dalam negeri. Maka, salah satu upaya untuk bisa memenuhi target tersebut yakni melalui impor beras.

"Ini kita upayakan sampai bulan Desember 2022, kan ini tinggal hanya hitungan mingguan. Karena tadi sudah kita tidak berhasil mendapatkan yang dari dalam negeri jumlah 500.000 ton, hanya 166.000 ton. Maka, kita harus siapkan minimal 200.000 ton," ujar Buwas saat dijumpai di wilayah Senayan, Jakarta, Rabu (7/12/2022).

Baca juga: Bapanas Bantah Isu Impor Beras Bakal Rugikan Petani

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com