Keasyikan bekerja yang diindikasikan dengan rasa antusias atau semangat, larut dalam pekerjaan dan mendedikasikan banyak waktu untuk pekerjaan, merupakan hal yang sangat penting.
Ketika karyawan mengalami keasyikan dalam bekerja, mereka menggunakan seluruh kapasitas dirinya untuk menyelesaikan permasalahan pekerjaan, merasa terdorong untuk berjuang mencapai tujuan yang menantang dan mereka ingin berhasil melampaui situasi tersebut (Bakker & Leiter, 2010).
Untuk meningkatkan keasyikan bekerja, berdasarkan hasil penelitian (Christiana et al., 2022; Bakker & VanWingerden, 2021; Sajuthi et al., 2020) karyawan perlu memiliki perasaan yakin terhadap kemampuan dirinya (self-efficacy).
Efikasi diri merupakan perasaan yakin tentang sejauh mana individu mampu/dapat menyelesaikan suatu tugas (Bandura, 1977).
Ketika karyawan memiliki efikasi diri tinggi, walaupun terjadi peningkatan beban kerja, keasyikan bekerja mereka tidak menurun. Karyawan akan tetap mampu menyelesaikan tantangan/beban pekerjaan yang dihadapinya.
Berikut ini ada tiga bentuk kemampuan efikasi diri yang dapat digunakan untuk mengelola lingkungan kerjanya, yakni:
1. Behavioral self-efficacy. Dalam bentuk ini, karyawan merasa yakin memiliki keterampilan untuk menindaklanjuti tugas/pekerjaan yang dihadapinya.
Karyawan merasa bahwa keterampilan yang ia miliki, akan dapat digunakan untuk menyelesaikan tugas.
Efikasi diri bentuk ini dapat ditingkatkan dengan mempelajari/melatih keterampilan dan prosedur kerja tertentu.
Perusahaan dapat mendukung karyawan dengan menyediakan keterampilan teknis yang tepat sesuai dengan tuntutan pekerjaan.
2. Cognitive self-efficacy. Dalam bentuk ini, karyawan merasa yakin bahwa pengetahuan yang dimilikinya, akan mampu untuk membantu menyelesaikan tugas/pekerjaan yang membutuhkan kemampuan konsep, ide, atau perencanaan.
Efikasi diri bentuk ini, membuat tugas/pekerjaan yang bersifat abstrak menjadi lebih jelas, lebih realistis, lebih sistematis, sehingga penyelesaiannya dapat lebih mudah tercapai.
Perusahaan/manajemen dapat mendukung efikasi diri bentuk ini, dengan memberikan waktu/pendampingan untuk berdiskusi.
Kesempatan untuk berdiskusi bersama atasan akan membuat konsep, ide, ataupun strategi dapat terealisasi.
3. Emotional self-efficacy. Dalam bentuk ini, karyawan merasa yakin dapat mengendalikan/mengelola emosi.