Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayoritas Penduduk RI Tak Mampu Membeli Makanan Bergizi

Kompas.com - 10/12/2022, 06:44 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Mayoritas masyarakat Indonesia diketahui tidak bisa mengakses kebutuhan makanan bergizi seimbang atau makanan sehat. Hal ini terjadi karena harga pangan yang relatif mahal.

Berdasarkan riset dari Harian Kompas, biaya yang perlu dikeluarkan orang Indonesia untuk membeli makan bergizi seimbang adalah sebesar Rp 22.126 per hari atau Rp 663.791 per bulan.

Harga tersebut berdasar standar komposisi gizi Healthy Diet Basket (HDB), yang juga digunakan Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization/FAO).

Dengan biaya sebesar itu, ada 68 persen atau 183,7 juta orang Indonesia yang tidak mampu memenuhi biaya tersebut.

Baca juga: Kereta Cepat Minta Konsesi Jadi 80 Tahun, Menhub Jonan Dulu Menolaknya

Hitungan lain yang digunakan dalam analisis ini adalah standar Bank Dunia yang menetapkan pengeluaran untuk bahan pangan maksimal 52 persen dari pengeluaran total keluarga.

Untuk menentukan jumlah bahan pangan bergizi seimbang, analisis ini menggunakan aplikasi kalkulator biaya pangan yang dikembangkan oleh tim riset Food Prices for Nutrition dari Tufts University Amerika Serikat.

Gizi seimbang artinya menu dengan porsi seimbang antara makanan pokok (sumber karbohidrat), lauk pauk (sumber protein dan lemak), sayuran dan buah, serta air minum.

Sementara itu daerah dengan persentase penduduk yang tidak bisa mengakses makanan sehat tertinggi adalah NTT sebesar 78 persen, Maluku Utara 70 persen, Sulawesi Barat 69 persen, dan Maluku 68 persen.

Baca juga: Mengapa Dinar Kuwait Jadi Mata Uang Paling Mahal di Dunia?

Berikut 34 daerah dengan persentase tertinggi hingga terendah penduduk yang tidak bisa mengakses makanan seimbang dikutip dari laporan Harian Kompas:

  1. NTT 78 persen
  2. Maluku Utara 70 persen
  3. Sulawesi Barat 69 persen
  4. Maluku 68 persen
  5. Sulawesi Tenggara 64 persen
  6. Kalimantan Barat 61 persen
  7. Jawa Timur 61 persen
  8. Jawa Tengah 60 persen
  9. Gorontalo 58 persen
  10. Indonesia (rata-rata) 57 persen
  11. Sulawesi Tengah 57 persen
  12. Sulawesi Utara 57 persen
  13. Sulawesi Selatan 57 persen
  14. Lampung 56 persen
  15. Papua 56 persen
  16. NTB 55 persen
  17. Papua Barat 54 persen
  18. Bengkulu 53 persen
  19. Aceh 51 persen
  20. Jawa Barat 50 persen
  21. Jambi 50 persen
  22. Yogyakarta 50 persen
  23. Sumatera Utara 49 persen
  24. Kalimantan Selatan 47 persen
  25. Kalimantan Tengah 46 persen
  26. Banten 44 persen
  27. Bali 42 persen
  28. Sumatera Barat 40 persen
  29. Riau 37 persen
  30. Kalimantan Timur 37 persen
  31. Bangka Belitung 28 persen
  32. DKI Jakarta 28 persen
  33. Kalimantan Utara 27 persen
  34. Kepulauan Riau 23 persen

Baca juga: Satu Galon Berapa Liter Air? Ini Cara Menghitungnya

Data ini diolah dari Harga Konsumen Beberapa Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau 90 Kota di Indonesia Tahun 2021 (BPS), Data Mikro Susesnas Maret 2021 (BPS), dan kalkulator Cost of a Health Diet penelitian Food Price for Nutrition Tufts University Amerika Serikat.

Hasil analisis Kompas tidak jauh berbeda dari analisis FAO tahun 2021 yang menunjukkan bahwa ada 69,1 persen penduduk Indonesia yang tidak mampu membeli pangan bergizi.

Meski demikian, perlu diketahui, FAO mencatat bahwa di Indonesia proporsi warga yang tidak mampu membeli pangan bergizi saat ini mengalami perbaikan dibandingkan 4 tahun sebelumnya.

Pada 2017, proporsi penduduk yang tidak mampu membeli pangan bergizi mencapai 70,7 persen. Ada perbaikan pada 2018 (68,9 persen) dan 2019 (67,3 persen). Namun, kembali meningkat menjadi 69,1 persen akibat pandemi Covid-19.

Artikel ini bersumber dari laporan Jurnalisme Data di Harian Kompas berjudul "
Lebih Separuh Penduduk Indonesia Tak Mampu Makan Bergizi".

Baca juga: Apa yang Membuat Qatar Begitu Kaya Raya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com