Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Pembeli Meikarta, Lunas Dibayar, Apartemen Tak Kunjung Jadi

Kompas.com - 10/12/2022, 10:52 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Hal ini seperti yang terlihat dalam sebuah video di media sosial TikTok yang diunggah oleh pemilik akun princesrlina.

Baca juga: Viral Video Debitur Meikarta Minta Pembatalan Kredit, Pengamat: Tergantung Klausul Jual Beli

"Itukan urusan MSU (PT Mahkota Sentosa Utama). Kreditur dan debitur kita batalkan perjanjian," ujar seorang laki-laki yang sepertinya merupakan debitur Bank Nobu.

Namun dalam video yang beredar tersebut, pihak bank menyebut perjanjian kredit yang sudah disepakati tidak dapat dibatalkan sesuai dengan yang tertera dalam surat perjanjian.

"Tidak bisa Pak. Karena yang bisa membatalkan itu hanya (yang sudah) lunas. Di situ sudah dijelaskan tidak ada pembatalan kredit," ucap seroang perempuan yang nampaknya dari pihak Bank Nobu.

Kemudian debitur menyanggah dengan mengatakan perjanjian kredit yang sudah disepakati merupakan perjanjian yang cacat lantaran unit apartemen yang dijadikan objek perjanjian sudah bertahun-tahun tidak kunjung dibangun.

Baca juga: 7 Konglomerat Pemilik Stasiun Televisi di Indonesia, Siapa Saja?

"Kalau lunas bukan pengakhiran perjanjian. Perjanjian itu kan cacat Bu. Kenapa saya bilang cacat? 13.20 BW di ayat yang ketiga itu objek tertentu, apa objek yang kita perjanjikan? Objeknya apa yang kita perjanjikan?" tukas debitur dengan nada tinggi.

Untuk mendapatkan titik terang terkait hal ini, Kompas.com telah mencoba menghubungi Direktur Utama Bank Nobu Suhaimin Djohan pada Kamis 8 Desember 2022, tapi beliau mengarahkan kami untuk bertanya kepada divisi Corporate Secretary Bank Nobu.

Kemudian, kami mencoba menghubungi Corporate Secretary Division Head Bank Nobu Mario Satrio untuk mendapatkan penjelasan terkait hal ini tapi hanya dijawab

"Sedang disusun ya," jelas Mario pada Jumat 9 Desember 2022 sore.

Baca juga: Satu Galon Berapa Liter Air? Ini Cara Menghitungnya

Nasib kredit berjalan

Akhirnya kami mencoba menghubungi pihak ketiga untuk mengetahui apakah konsumen diperbolehkan mengambil kredit untuk pembelian properti yang belum dibangun?

Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat mengatakan, menyicil unit apartemen yang masih dalam proses konstruksi memang diperbolehkan oleh aturan yang berlaku.

Biasanya, pembeli justru memanfaatkan momen ini untuk mendapatkan harga yang relatif lebih murah dibanding unit apartemen yang sudah jadi pada kelas yang sama.

Namun untuk membatalkan suatu perjanjian kredit tidak bisa dipukul rata pada semua kasus. Pasalnya, setiap perjanjian kredit memiliki ketentuan yang berbeda tergantung kesepakatan antara debitur dan kreditur.

Baca juga: Info Harga Galon Aqua Kosong di Warung ataupun Minimarket Terbaru

Artinya, boleh tidaknya pembatalan kredit pada kasus ini dikembalikan pada perjanjian kredit yang sudah disepakati oleh pihak bank dan debitur.

"Tentunya pihak perbankan sudah memiliki prosedur pembatalan kredit yang disesuaikan dengan kontrak perjanjian antara debitur, perbankan, dan pengembang. Kondisi merujuk klausul jual beli, case by case basis," ujarnya saat dihubungi Kompas.com.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com