Momentum keberhasilan Presidensi G20 Indonesia juga mampu memberikan dampak bagi keberlanjutan akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional yang pada kuartal ketiga tahun ini sebesar 5,72 persen (yoy).
Pertumbuhan impresif tersebut juga diikuti dengan penurunan inflasi hingga ke titik 5,42 persen (yoy) pada November 2022. Sementara itu, cadangan devisa yang positif, neraca perdagangan yang telah mengalami surplus selama 30 bulan berturut-turut, dan neraca pembayaran yang positif juga menguatkan sinyalemen ekonomi Indonesia dalam posisi yang sangat baik.
Dengan kebutuhan tenaga kerja sekitar 600.000 per tahun dan nilai yang diperkirakan akan terus meningkat, sektor ekonomi digital juga diharapkan dapat menjadi pengungkit pertumbuhan.
Mantan Menteri Perindustrian ini bilang, dukungan pelatihan atau pendidikan untuk peningkatan daya saing di era ekonomi digital juga telah diberikan pemerintah. Sektor pertanian yang menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar juga terus mendapatkan dorongan pemerintah untuk terus berkembang, melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Di level kawasan, lanjut Airlangga, hampir seluruh negara ASEAN saat ini memiliki pertumbuhan di sekitar 5 persen (yoy). Sehingga melalui intra ASEAN trade akan memiliki kemampuan untuk dapat saling menjaga dari penurunan permintaan luar kawasan. Keunggulan stabilitas politik ASEAN yang tidak lepas dari kestabilan politik Indonesia, juga diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi ASEAN.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.