Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian PUPR: Bangunan dengan Konstruksi RISHA Tahan Gempa

Kompas.com - 12/12/2022, 12:54 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan, bangunan yang dbangun dengan konstruksi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) bisa tahan gempa. 

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto karena 2 sekolah yang memiliki konstruksi RISHA di Cianjur tidak mengalami kerusakan setelah diguncang gampa bermagnitudo 5,6 pada 21 November 2022.

"Pada tahun 2020, sekolah ini direhabilitasi dan direnovasi dengan menggunakan teknologi RISHA dan alhamdulillah relatif aman, hampir tidak ada kerusakan sedikitpun. Kalau ada hanya kerusakan arsitektural, namun secara struktur aman," kata Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto dikutip dari siaran pers Kementerian PUPR, Senin (12/12/2022).

Baca juga: Kementerian PUPR Distribusikan Prasarana dan Sarana Air Bersih dan Sanitasi untuk Pengungsi Gempa Cianjur

Sejak beberapa tahun lalu, Kementerian PUPR telah merenovasi 12 sekolah di Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bogor. Pekerjaan dilaksanakan selama 180 hari kerja dengan nilai kontrak sebesar Rp 23,6 miliar.

Dua di antara 12 sekolah itu dibangun dengan konstruksi RISHA yaitu SDN Cibantala 1 dan SDN Kidang Kencana.

Iwan menjelaskan, metode RISHA tidak hanya dapat diterapkan pada pembangunan rumah, tetapi juga pada fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos).

"Kami menyadari bahwa Cianjur, khususnya Jawa Barat merupakan daerah rawan bencana. Maka dalam perencanaan pembangunan, sekolah ini didesain sebagai bangunan tahan gempa. RISHA tidak hanya dapat dibangun untuk rumah, tetapi juga kita bangun untuk fasum fasos," ujarnya.

Baca juga: PUPR Siapkan 200 Unit Rumah Risha untuk Korban Gempa Cianjur

Sebelumnya, Kementerian PUPR telah menerapkan metode RISHA untuk pembangunan fasum fasos di beberapa lokasi rawan gempa di Indonesia. Seperti di Lombok, Aceh, Nias, Mentawai, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Pada pasca gempa Lombok, selain sekolah, madrasah, masjid, dan pasar, beberapa balai warga juga kami bangun dengan teknologi RISHA. Dan Alhamdulillah aman dari bahaya gempa. Termasuk di Aceh, pada tahun 2016 lalu ada 21 sekolah, di Nias 2020 - 2021 ada 91 sekolah, di Mentawai ada 30 sekolah, Sulawesi Barat pasca gempa ada 147 sekolah dan madrasah, dan di NTT dibangun juga," papar Iwan.

Ke depannya, kata Iwan, Kementerian PUPR terus berupaya untuk memperbanyak pembangunan sekolah dengan penerapan teknologi RISHA.

"Saat ini prototipe sekolah dengan penerapan teknologi RISHA sudah ditetapkan dalam Surat Edaran Direktorat Jenderal Cipta Karya No. 47 / 2019 sebagai desain prototype pembangunan sekolah. Dimana menurut Kemendikbudristek, disebut sebagai sekolah yang ramah terhadap gempa," pungkasnya.

Baca juga: Kemenhub Kembali Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Gempa Cianjur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com