Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terus-terusan ARB, Seberapa Jauh Saham GOTO Bakal Terkoreksi?

Kompas.com - 12/12/2022, 14:30 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren pelemahan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) masih berlanjut. Saham emiten teknologi ini setiap harinya menyentuh batas bawah perdagangan harian atau auto reject bawah (ARB) sejak 28 November 2022.

Pada perdagangan Senin (12/12/2022), saham GOTO lagi-lagi menyentuh ARB, dan kini diperdagangkan di level Rp 87. Posisi ini sudah jauh meninggalkan level penawaran saham perdana atau IPO sebesar Rp 338 per saham.

Tren pelemahan saham GOTO utamanya disebabkan oleh berakhirnya periode penguncian atau lock up periode saham seri A pra-IPO pada 30 November 2022. Pasalnya, hal itu membuat transaksi jual beli saham GOTO meningkat signifikan.

Baca juga: Kembali ARB, Saham GOTO Kini Hanya Rp 87

"Hal ini dapat dikarenakan beberapa hal, antara lain, investor awal yang masuk di harga saham lebih rendah yang merealisasikan keuntungan, berakhirnya masa investasi atau fund life untuk investor finansial dan kebutuhan likuiditas di akhir tahun, atau kebutuhan likuiditas lainnya," tutur Presiden GoTo Gojek Tokopedia Patrick Cao dalam Public Expose Insidentil, Kamis (8/12/2022).

Lantas, seberapa jauh saham GOTO akan terkoreksi?

Proyeksi saham GOTO

Analis Investindo Nusantara Sekuritas, Pandhu Dewanto mengatakan, tekanan terhadap saham GOTO bakal terus berlanjut, selama minat jual dari investor masih tinggi. Tingginya minat jual investor terefleksikan dari panjangnya antrean jual dalam orderbook GOTO.

Mengacu kepada data RTI, sampai dengan pukul 13.30 hari ini, terdapat 83,16 juta lot antrean jual saham GOTO pada level Rp 87. Ini menunjukkan besarnya minat jual saham GOTO yang dilakukan oleh investor.

Baca juga: IHSG Terkoreksi 7 Hari Berturut-turut, Imbas Aksi Profit Taking hingga Saham GOTO Ambles


Dengan melihat besarnya minat jual investor, Pandhu menilai tidak menutup kemungkinan, saham GOTO dapat terus terperosok hingga menyentuh level Rp 50. Pasalnya, dengan antrean jual 83,16 juta lot pada level Rp 87, maka diperlukan dana sekitar Rp 723,49 miliar untuk menghabiskan antrean tersebut.

"Tekanan bisa saja terus terjadi hingga ke level Rp 50, karena hingga saat ini masih minim perlawanan," kata Pandhu, kepada Kompas.com.

Selain besarnya minat jual, Pandhu menilai, investor saat ini masih khawatir terhadap kinerja GOTO. Meskipun dalam paparan publik insidentil manajemen memaparkan berbagai pertumbuhan kinerja, pada akhirnya rugi bersih GOTO masih membengkak hingga akhir kuartal III-2022.

Baca juga: GOTO Pimpin Daftar Saham Top Losers Pekan Ini

"Mungkin mereka menunggu bagaimana realisasi dari percepatan profitabilitas yang dicanangkan oleh manajemen GOTO dapat berjalan sesuai rencana atau tidak," katanya.

Senada, VP & Head of Investment Research Infovestas Utama Wawan Hendrayana menilai, besarnya aksi jual dilakukan oleh investor besar dengan melihat kinerja keuangan GOTO yang masih rugi. Sebagaimana diketahui, kerugian GOTO membengkak menjadi Rp 20,9 triliun hingga kuartal III-2022.

Oleh karenanya, tekanan terhadap saham GOTO diproyeksi terus berlanjut. Selain tingginya aksi jual, minat investor untuk membeli saham GOTO masih rendah. Dengan demikian, harga saham emiten teknologi itu diprediksi semakin menyusut.

Baca juga: Soal Antrean Jual Saham GOTO, Analis: Butuh Rp 1 Triliun untuk Menghabiskan

"Minat beli investor baru juga akan tergantung kinerja keuangan GOTO, harapannya adalah bila penjualan GOTO terus meningkat diiringi dengan penurunan kerugian," kata Wawan.

Sama dengan Pandhu, Wawan menyebutkan, potensi penurunan hingga menyentuh Rp 50 per saham terus terbuka. Oleh karenanya, investor disarankan untuk mempertimbangkan risiko apabila saham GOTO mencapai level tersebut.

"Investor yang memegang saham GOTO harus mempertimbangkan risiko likuiditas juga bila harga saham menuju Rp 50," ucap Wawan.

Baca juga: Saham GOTO ARB Berjilid-jilid, Manajemen Buka Suara Lewat Public Expose Insidentil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Whats New
Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Whats New
Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Whats New
Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Whats New
Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Whats New
Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Whats New
RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

Whats New
KAI Properti Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Cek Posisi dan Syaratnya

KAI Properti Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com