JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena badai pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan rintisan masih terjadi menjelang akhir tahun 2023.
Sejak awal tahun, sekurang-kurangnya terdapat 19 perusahaan startup yang melakukan PHK massal di Indonesia. Peristiwa itu terjadi di tengah kabar potensi resesi global atau resesi 2023.
Lantas, apa sebenarnya yang terjadi pada perusahaan startup pada tahun 2022 ini?
Perusahaan modal ventura sebagai penyalur dana investor berbagi pandangan terkait gelombang PHK startup yang masih belum surut menjelang akhir tahun 2023.
Baca juga: Daftar PHK Massal Startup Bertambah Panjang, Kini Ada 19 Perusahaan Sepanjang 2022
SVP Value Creation Alpha JWC Ventures Ricky Chandra mengatakan, menekan biaya operasional perusahaan menjadi salah satu faktor startup banyak melakukan PHK massal.
Sebab, porsi terbesar biaya operasional perusahaan paling banyak berasal dari gaji karyawan.
Oleh karenanya kata dia, ketika startup ingin merampingkan struktur perusahaan agar kondisi keuangan lebih baik, maka salah satu langkah yang diambil ialah mem-PHK karyawan agar biaya operasionalnya dapat ditekan.
"Karena paling besar itu biasanya opex (operational expenditure/biaya operasional). Opex itu paling besarnya adalah dari gaji," ujarnya kepada wartawan di Hutan Kota Plataran, Jakarta.
Selain untuk gaji karyawan, dalam biaya operasional itu ada juga biaya pemasaran yang cukup besar. Namun biaya pemasaran ini tentu tidak dapat terlalu ditekan karena dapat menghambat pertumbuhan bisnis.
Di sisi lain, Managing Partner East Ventures Roderick Purwana menilai, gelombang PHK Startup ini bukan karena investor kehabisan uang dan menarik investasinya di perusahaan rintisan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.