NEW YORK, KOMPAS.com – Harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan pada akhir perdagangan Senin (12/12/2022) waktu setempat atau Selasa pagi WIB. Pergerakan harga minyak mentah dunia dibayangi oleh dampak penutupan pipa Keystone yang mempengaruhi pasokan minyak Amerika Serikat.
Mengutip CNBC harga minyak mentah Brent berjangka naik 2,5 persen pada level 77,99 dollar AS per barrel. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) menetap di level 73,17 dollar AS per barrel atau naik hingga 3 persen.
Pergerakan harga minyak dipengaruhi oleh kekhawatiran akan pasokan, karena pipa utama yang masuk minyak ke AS ditutup. Tak hanya itu, ancaman Rusia yang akan mengurangi produksi, bahkan saat pembatasan Covid-19 mulai dilonggarkan China, yang seharusnya bisa mendukung permintaan bahan bakar.
Baca juga: Dalam Sepekan, Harga Minyak Dunia Sentuh Level Terendah sejak April 2022
Pekan lalu, harga minyak Brent dan WTI jatuh ke level terendah sejak Desember 2021 karena investor khawatir kemungkinan resesi global dapat mengganggu permintaan minyak. Namun, adanya pemadaman yang berkepanjangan dari TC Energy Corp's Canada ke AS membantu membalikkan harga.
“Perbaikan Keystone Pipeline tampaknya memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan, dan hal ini meningkatkan kemungkinan penarikan stok lebih lanjut di Cushing,” kata Jim Ritterbusch dari Ritterbusch and Associates.
Ritterbusch mengatakan, para pedagang khawatir mengenai waktu yang dibutuhkan untuk membersihkan dan memulai kembali aliran pipa minyak Keystone setelah lebih dari 14.000 barrel minyak bocor pekan lalu. Kebocoran minyak tersebut merupakan tumpahan minyak mentah AS terbesar dalam hampir satu dekade.
Atas insiden tersebut, TC Energy menutup pipa aliran minyak mentah pada Rabu malam di wilayah Kansas. Perusahaan mengatakan, mereka belum menentukan penyebab atau jadwal untuk memulai kembali pembukaan pipa.
Jalur Keystone, merupakan jalur penting untuk aliran minyak mentah dari Kanada yang dikirim ke penyulingan AS dan ke Pantai Teluk untuk diekspor. Pemadaman diperkirakan akan menyulitkan pasokan di pusat penyimpanan Cushing, Oklahoma, dan titik pengiriman untuk minyak mentah berjangka AS.
Beberapa analis memperkirakan rata-rata persediaan minyak mentah secara keseluruhan turun sekitar 3,9 juta barrel dalam seminggu, hingga 9 Desember 2022. Sementara itu, Riset Global Bank of America mengatakan harga Brent dapat pulih melewati 90 dollar AS per barrel, didukung oleh kebijakan moneter The Fed, dan pembukaan kembali ekonomi China.
"Pembukaan kembali China jelas merupakan fokus pasar," kata Phil Flynn, analis di grup Price Futures.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.