Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Pasar Minta Pemerintah Redam Kenaikan Harga Bahan Pokok

Kompas.com - 13/12/2022, 14:00 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Organisasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Teguh Stiawan meminta pemerintah turut menjaga harga dan ketersediaan bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Bedasarkan catatan IKAPPI, beberapa komoditas pangan terus mengalami kenaikan menjelang Nataru. Per Selasa (13/12/2022), harga telur, cabai, dan sayur mayur mendominasi kenaikan di pasar tradisional.

“Selain cabai, sayur-sayuran, telur, dan ayam, IKAPPI juga menyoroti kelangkaan kedelai yang menimbulkan kenaikan harga tempe cukup tinggi,” kata Teguh melalui pesan singkat.

Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Stok Beberapa Komoditas Pangan Menipis

Teguh merinci, di beberapa pasar tradisional DKI Jakarta, harga cabai rawit merah rata-rata tembus di kisaran Rp 55.000 per kg, hingga Rp 60.000 per kg. Sementara itu, harga bawang merah Rp 35.000 per kg, hingga Rp 40.000 per kg. Harga sayur kol dari Rp 12.000 naik menjadi Rp 15.000 per kg.

Demikian juga dengan harga tomat yang yang dibandrol seharga Rp 16.000 per kg hingga Rp 20.000 per kg. Untuk harga telur ayam, dibadrol Rp 35.000 per kg, dari sebelumnya Rp 32.000 per kg. Sementara itu, untuk harga ayam ras, di pasar-pasar DKI Jakarta sekitar Rp 35.000 hingga Rp 40.000 per kg.

Daging sapi dihargai Rp 135.000 hingga Rp 142.000 per kg, sementara tempe dari harga sebelumnya Rp 8.000 per papan, menjadi Rp 10.000 per papan. Demikian juga dengan harga tahu dari Rp 10.000 menjadi Rp 12.000.

Baca juga: Ironi Negara Agraris, Harga Pangan di RI Tertinggi Se-ASEAN


“Dari beberapa komuditas ini menjadi pantauan IKAPPI dan terus melakukan koordinasi kepada semua pihak agar menjelang Natal dan tahun baru harga tersebut bisa diantisipasi. Kita tahu bahwa kenaikan permintaan itu biasanya terjadi di awal tanggal 20 Desember, tapi saat ini beberapa komoditas permintaan belum tinggi dan harga komoditas sudah naik,” ujar Teguh.

Teguh berharap pemerintah bisa turut serta menjaga dan memastikan stock terjaga dengan baik, di pasar-pasar tradisional sehingga pada saat natal dan tahun baru kenaikan harga bahan pokok tidak siginifikan.

Baca juga: Siap-siap, Harga 4 Komoditas Pangan Ini Berpotensi Naik Jelang Nataru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com