Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEI Disarankan Beri Perbedaan Mekanisme untuk Papan Ekonomi Baru

Kompas.com - 13/12/2022, 17:00 WIB
|

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah meluncurkan papan pencatatan baru pada awal pekan lalu, yakni papan ekonomi baru atau new economy board. Papan pencatatan yang setara dengan papan utama ini disiapkan BEI untuk memfasilitasi perusahaan teknologi khususnya dengan kondisi tertentu.

Direktur Eksekutif Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) Samsul Hidayat menilai, papan ekonomi baru merupakan upaya bursa untuk mendiversifikasi atau memasukkan perusahaan dengan kondisi khusus dalam satu papan pencatatan. Ini dapat membantu investor untuk mengidentifikasi lebih jauh perusahaan yang masuk dalam papan pencatatan itu.

"Sehingga, investor dari awal sudah menyadari bahwa perusahaan yang masuk dalam kategori new economy adalah perusahaan dengan ciri yang bertumbuh cepat dan dominan berbasis teknologi,” ujar Samsul, dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Selasa (13/12/2022).

Baca juga: Papan Ekonomi Baru Meluncur, BUKA, GOTO, dan BELI Tak Lagi di Papan Utama

Ia pun mengapresiasi kebijakan BEI yang meluncurkan papan pencatatan baru tersebut. Namun, ia berharap ke depannya bursa dapat memberikan perbedaan khusus terutama dalam mekanisme perdagangan.

“Sepertinya Bursa belum memberikan perbedaan khusus atas mekanisme trading untuk papan ini. Sebaiknya ada perbedaan juga antara papan utama dengan papan new economy dari sisi mekanisme perdagangan atau dari hal-hal lain,” tuturnya.

Saat ini yang menjadi pembeda antara emiten dalam papan utama dan papan ekonomi baru hanya notasi khusus yang disematkan saja. Saat ini terdapat dua notasi khusus untuk emiten papan ekonomi baru, yakni notasi K dan I.

Baca juga: Kriteria Saham yang Masuk ke Papan Ekonomi Baru


Ketua Asosiasi Modal Ventura Indonesia (Amvesindo) Eddi Danusaputro mengatakan, dengan hadirnya papan ekonomi baru, perusahaan-perusahaan dari sektor new economy bisa dikelompokkan ke dalam papan tersendiri. Menurutnya, ini menjadi inisiatif yang bagus dari BEI.

"Bagi emiten teknologi dan ekonomi baru, bisa dikelompokkan bersama-sama dengan perusahaan yang sejenis,” katanya.

Eddi menambahkan, dengan pengelompokkan tersebut, dapat menarik minat untuk calon emiten, terutama dari perusahaan teknologi atau new economy untuk segera mencatatkan saham perdananya di bursa.

“Semoga menjadikan lebih menarik untuk calon emiten baru terutama dari perusahaan teknologi. Tujuannya memang begitu, agar kinerja mereka dibandingkan dengan perusahaan sejenis,” ucapnya.

Baca juga: Ini Kriteria Perusahaan yang Masuk Papan Ekonomi Baru Bursa Efek Indonesia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Respons Sri Mulyani Ditagih Utang Rp 179 Miliar oleh Jusuf Hamka | Kenapa Masyarakat Mudah Kena Tipu di Sektor Jasa Keuangan?

[POPULER MONEY] Respons Sri Mulyani Ditagih Utang Rp 179 Miliar oleh Jusuf Hamka | Kenapa Masyarakat Mudah Kena Tipu di Sektor Jasa Keuangan?

Whats New
Belum Berizin, Lahan Reklamasi di Batam Disegel Sementara

Belum Berizin, Lahan Reklamasi di Batam Disegel Sementara

Whats New
Segudang Pekerjaan Rumah CEO Baru Twitter Linda Yaccarino

Segudang Pekerjaan Rumah CEO Baru Twitter Linda Yaccarino

Whats New
Percepat Layanan Pelanggan, NINE Targetkan Buka 19 'Service Point' Tahun Ini

Percepat Layanan Pelanggan, NINE Targetkan Buka 19 "Service Point" Tahun Ini

Rilis
Catatkan Rugi Sepanjang 2022, Emiten Properti JSPT Absen Bagi Dividen

Catatkan Rugi Sepanjang 2022, Emiten Properti JSPT Absen Bagi Dividen

Whats New
Sepanjang 2022, Pertamina Patra Niaga Catatkan Laba Bersih Rp 2,89 Triliun

Sepanjang 2022, Pertamina Patra Niaga Catatkan Laba Bersih Rp 2,89 Triliun

Whats New
Luhut Ungkap Sakit Hati kepada Haris Azhar dan Fatia

Luhut Ungkap Sakit Hati kepada Haris Azhar dan Fatia

Whats New
Tekan Kredit Macet, BRI Gencar Jual Aset-aset Bermasalah

Tekan Kredit Macet, BRI Gencar Jual Aset-aset Bermasalah

Whats New
Hampir Full Digital, Transaksi Konvensional di BRI Tinggal 1,1 Persen

Hampir Full Digital, Transaksi Konvensional di BRI Tinggal 1,1 Persen

Whats New
Menaker Ida Dampingi Presiden Jokowi Kunker ke Malaysia, Bahas Pelindungan PMI

Menaker Ida Dampingi Presiden Jokowi Kunker ke Malaysia, Bahas Pelindungan PMI

Whats New
Hadirkan Beragam Pilihan Hiburan, Begini Cara Langganan OTT di IndiHome

Hadirkan Beragam Pilihan Hiburan, Begini Cara Langganan OTT di IndiHome

Whats New
Lowongan Kerja BUMN PT PP untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN PT PP untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beli Solar di Jakarta, Banten, dan Jabar Wajib Pakai QR Code MyPertamina

Beli Solar di Jakarta, Banten, dan Jabar Wajib Pakai QR Code MyPertamina

Whats New
Kemenkeu Sebut Himbara Kerap 'Monopoli' Setoran PNBP Kementerian/Lembaga

Kemenkeu Sebut Himbara Kerap 'Monopoli' Setoran PNBP Kementerian/Lembaga

Whats New
OJK: Pencabutan Moratorium 'Fintech Lending' Bakal Perluas Layanan ke Masyarakat

OJK: Pencabutan Moratorium "Fintech Lending" Bakal Perluas Layanan ke Masyarakat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com