Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GAPMMI Sebut Industri Air Minum Bisa Hemat Rp 1,5 Triliun Jika Gunakan Bahan PET

Kompas.com - 13/12/2022, 21:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) mengatakan, konsumen perlu memilih alternatif air minum kemasan sekali pakai dari jenis Polyethylene Terephthalate (PET) dan meninggalkan galon plastik guna ulang yang berpotensi bercampur senyawa berbahaya Bisphenol A (BPA).

Ketua Umum GAPMMI Adhi S. Lukman mengatakan, berdasarkan data GAPMMI, industri air minum dalam kemasan sebetulnya mampu menghemat biaya produksi hingga Rp 1,5 triliun per tahun.

Hal itu dapat tercapai jika beralih menggunakan galon dari jenis plastik PET. Produksi galon PET terbukti lebih murah 50 persen dibanding produksi galon guna ulang BPA yang lebih banyak menggunakan bahan impor.

Baca juga: Gapmmi Nilai Kenaikan Harga BBM Bersubsidi Bikin Harga Distribusi Logistik Mamin Naik

Selain itu, ia bilang, galon plastik berbahan dasar PET adalah alternatif yang memiliki nilai keamanan dan kesehatan lebih tinggi, dan juga lebih ekonomis.

Di luar galon, saat ini seluruh produsen AMDK botol, baik industri besar maupun produsen kecil dan menengah, telah menggunakan plastik jenis PET.

“Galon berbahan plastik jenis PET mampu menghemat biaya produksi secara signifikan yang pada akhirnya memacu pertumbuhan industri AMDK, tak terkecuali industri kecil menengah,” kata dia dalam siaran pers, dikutip Selasa (13/12/2022).

Lebih jauh, Adhi mengatakan, keputusan pemerintah untuk mewajibkan pelabelan galon bekas pakai berdasarkan kajian yang mendalam. Hal itu juga dilakukan untuk melindungi konsumen.

Kajian BPOM dilakukan dengan mengacu pada penerapan regulasi serupa di negara-negara maju, yang sudah lebih dulu menerapkan larangan dan memperketat penggunaan BPA sebagai campuran bahan kemasan pangan.

Baca juga: Galon PET Dinilai Punya Nilai Jual Lebih Tinggi Dibanding Galon Isi Ulang

"Label berupa peringatan tentang kandungan BPA, adalah usaha untuk memberikan kepastian bagi konsumen dalam mengonsumsi produk yang terjamin keamanan dan kesehatannya,” ucap dia.

“Karenanya, GAPMMI mengajak industri untuk saling berkolaborasi menciptakan alternatif- alternatif kemasan yang lebih aman,” tandas dia.

Sebagai informasi, GAPMMI beranggotakan 400 perusahaan makanan dan minuman di seluruh Indonesia.

Baca juga: Singapura Buka Lowongan Kerja untuk 3 Jabatan Tenaga Kesehatan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com