Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Sektor Bisnis Ini Diprediksi Akan Jadi Kontributor Utama Ekonomi Digital RI

Kompas.com - 14/12/2022, 07:10 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor e-commerce, teknologi financial (fintech), dan teknologi hijau (greentech) ke depannya akan tetap menjadi kontributor utama dalam ekonomi digital Indonesia.

Hal ini diungkapkan Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI) Pandu Patria Sjahrir dalam webinar Bangkok Bank dan PermataBank yang diselenggarakan secara daring pada hari ini.

"Ketiga sektor itu menurut saya masih akan memimpin pertumbuhan," ujar Pandu pada Selasa (13/12/2022).

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Bandung Jadi Kota Metropolitan dengan Indeks Literasi Ekonomi Digital Tertinggi

Dia menjelaskan, selama satu dekade terakhir ekonomi digital menjadi bagian dari ekonomi utama. Pasalnya, sejak delapan tahun lalu teknologi telah menjadi bagian dari kehidupan semua orang.

Oleh karenanya, dia yakin dalam beberapa tahun ke depan ekonomi digital akan terus tumbuh lebih tinggi di negara manapun, termasuk Indonesia.

Dengan demikian, dia memprediksi ketiga sektor ekonomi digital tadi akan tetap memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dalam bahan paparannya, dia mengungkapkan e-commerce terus menjadi pendorong utama dari ekonomi digital, yakni sebesar 59 miliar dollar AS di 2022 atau sekitar 75 persen dari ekonomi internet.

Baca juga: Upaya Pemerintah Perkuat Ekonomi, Mulai Substitusi Impor Hingga Dorong Ekonomi Digital

Hal tersebut dikarenakan sejumlah bisnis di sektor e-commerce telah matang, terbukti dari beberapa platform e-commerce dapat menduduki posisi atas di pasar yang berbeda.

Peningkatan permintaan e-commerce, terutama di kota-kota kecil, menyebabkan kebutuhan logistik e-commerce juga meningkat sehingga dia memperkirakan sektor logistik juga akan berkontribusi pada perekonomian.

Tak kalah, sektor fintech juga selama ini memberikan kontribusi besar bagi perekonomian. Tercatat pembayaran transaksi bruto fintech di 2022 tembus 266 miliar dollar AS, tumbuh 13 persen dari tahun 2021.

Sementara itu, lending loanbook fintech tumbuh 66 persen secara tahunan (yoy) pada 2022 menjadi 6 miliar dollar AS. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan ini terkonsentrasi di Pulau Jawa

"Pandangan saya tahun depan, saya pikir kita harus berpegang pada fundamental, e-commerce masih sangat penting, fintech juga merupakan pasar lain yang sangat penting. Logistik e-commerce adalah satu lagi yang menurut saya penting," ungkapnya.

Kemudian, sektor ekonomi digital yang penting lainnya ialah greentech. Sebab, sustainability ke depan akan menjadi perhatian utama setiap negara.

Menurutnya, ke depan bisnis apapun yang berhubungan dengan sektor karbon dan kendaraan listrik di Indonesia akan berkembang menjadi besar dan kuat.

"Itu akan menjadi sangat kuat. Jadi teknologi hijau adalah sektor besar bagi kami," tuturnya.

Baca juga: Jokowi Ungkap Ekonomi Digital Kunci Masa Depan Ekonomi Dunia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kebijakan Kepabeanan dan Cukai 2024 Dukung Visi Indonesia Maju 2045

Kebijakan Kepabeanan dan Cukai 2024 Dukung Visi Indonesia Maju 2045

Whats New
Transformasi LPEI untuk Dorong Ekspor Nasional dan Keberlanjutan

Transformasi LPEI untuk Dorong Ekspor Nasional dan Keberlanjutan

Whats New
Tips Investasi Jelang 2024, Jenis Reksadana Ini Bisa Jadi Pilihan

Tips Investasi Jelang 2024, Jenis Reksadana Ini Bisa Jadi Pilihan

Earn Smart
Anies Ingin Ubah Food Estate Jadi Contract Farming, Mentan Amran: Masih Kita Lanjutkan

Anies Ingin Ubah Food Estate Jadi Contract Farming, Mentan Amran: Masih Kita Lanjutkan

Whats New
'Dealer' Belum Merata Jadi Hambatan Masyarakat Beli Motor Listrik

"Dealer" Belum Merata Jadi Hambatan Masyarakat Beli Motor Listrik

Whats New
GoPay dan Tokopedia Punya Fitur Ramah Penyandang Buta Warna, Ini Cara Mengaktifkannya 

GoPay dan Tokopedia Punya Fitur Ramah Penyandang Buta Warna, Ini Cara Mengaktifkannya 

Spend Smart
Jelang Nataru, Badan Pangan Pastikan Stok Beras dan Gula Aman

Jelang Nataru, Badan Pangan Pastikan Stok Beras dan Gula Aman

Whats New
5 Konglomerat yang Merajai Pasar Minyak Goreng RI

5 Konglomerat yang Merajai Pasar Minyak Goreng RI

Whats New
Keterlekatan Teritorial dalam Koperasi: Tereduksi dan Terabaikan

Keterlekatan Teritorial dalam Koperasi: Tereduksi dan Terabaikan

Whats New
Subsidi Konversi Motor Listrik Naik Jadi Rp 10 Juta, Aismoli Minta Aturannya Segera Terbit

Subsidi Konversi Motor Listrik Naik Jadi Rp 10 Juta, Aismoli Minta Aturannya Segera Terbit

Whats New
Penerbangan Domestik AirAsia Indonesia Pindah ke Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta mulai 6 Desember

Penerbangan Domestik AirAsia Indonesia Pindah ke Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta mulai 6 Desember

Whats New
OJK Turunkan Bunga Pinjol Mulai Tahun Depan, Ini Respons AdaKami

OJK Turunkan Bunga Pinjol Mulai Tahun Depan, Ini Respons AdaKami

Whats New
Utang Pemerintah Kini Rp 7.950 Triliun

Utang Pemerintah Kini Rp 7.950 Triliun

Whats New
PGN Sampaikan Upaya Strategis Pengelolaan Gas Bumi Nasional melalui Public Expose 2023

PGN Sampaikan Upaya Strategis Pengelolaan Gas Bumi Nasional melalui Public Expose 2023

Whats New
Intip Bocoran Dividen Final AKR Corporindo Tahun Depan

Intip Bocoran Dividen Final AKR Corporindo Tahun Depan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com