Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Perancis Lirik Investasi Pelabuhan Tanjung Priok

Kompas.com - 14/12/2022, 17:11 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan pengapalan dan transportasi peti kemas asal Perancis, CMA/ CGM Group menjajaki investasi di sektor kepelabuhanan Indonesia. Perusahaan itu berminat untuk terlibat dalam pembangunan Pelabuhan New Tanjung Priok.

Hal ini merupakan salah satu pembahasan yang dalam pertemuan antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Vice-President of Public Affairs dari CMA/ CGM Group Patrice Bergamini, dalam acara ASEAN-EU Business Summit di Brussel, Belgia, Selasa (13/12/2022).

“Kami ingin menjajaki kemungkinan untuk melakukan kerja sama investasi dalam rencana pembangunan Pelabuhan New Tanjung Priok di Jakarta," ungkap Bergamini seperti dikutip dari keterangan tertulis Kemenko Perekonomian, Rabu (14/12/2022).

Baca juga: Saat Menhub Takjub Lihat Kapal Peti Kemas Sebesar 4 Kali Lapangan Bola Bersandar di Tanjung Priok

Dia menyebutkan, CMA/CGM memiliki pengalaman yang panjang dalam hal infrastruktur kepelabuhanan. Saat ini CMA/CGM Group telah menjalin kerja sama yang intensif dengan beberapa negara seperti India, Australia, Afrika, dan beberapa negara di kawasan Teluk.

CMA/CGM Group mempunyai perwakilan di 160 negara melalui 400 kantor, 750 gudang, 130.000 karyawan, dan 566 armada kapal, serta melayani 420 dari 521 pelabuhan komersial dunia dengan mengoperasikan sebanyak 257 jalur pelayaran.

Bergamini pun berharap CGM/CMG Group dapat menjalin kerja sama yang lebih baik dan lebih besar dengan pihak Indonesia, terutama dalam proyek infrastruktur kepelabuhanan.

"Ini juga merupakan bentuk dukungan kami terhadap strategi Indo-Pasifik dengan berpartisipasi dalam berbagai proyek konkret khususnya infrastruktur kepelabuhanan di Indonesia,” katanya.

Di sisi lain, Bergamini juga menyampaikan perhatiannya terkait kemungkinan pemberian izin dari pemerintah Indonesia bahwa untuk kapal yang berbendera bukan Indonesia supaya dapat membawa kargo internasional, baik dari maupun menuju pelabuhan-pelabuhan yang ada di Indonesia.

Namun Airlangga menekankan, bahwa sesuai ketentuan perundang-undangan, di Indonesia saat ini berlaku asas cabotage yang mewajibkan penggunaan kapal berbendera Indonesia ketika beroperasi di perairan nasional Indonesia.

Maka ia pun mendorong CMA/CGM Group untuk melakukan investasi yang lebih besar di Indonesia, termasuk bermitra dengan perusahaan perkapalan/ logistik yang ada di dalam negeri.

"Untuk itu, CMA/ CGM Group dipersilahkan menjajaki potensi kerjasama lebih lanjut dengan perusahaan di Indonesia sesuai ketentuan yang ada,” kata Airlangga.

Pada kesempatan itu, dia juga sempat menyampaikan pada Bergamini terkait perkembangan dan proyeksi ekonomi Indonesia ke depan, yang diyakini menggambarkan optimisme dan resiliensi, bersama negara-negara di kawasan regional ASEAN.

Sejalan dengan itu, Bergamini sependapat tahun depan ekonomi Indonesia cukup baik dan akan mendorong peningkatan perdagangan internasional dan pengangkutan kargo melalui laut.

Baca juga: Ekonomi Dibayangi Awan Gelap, Menko Airlangga: Tahun Depan Pertaruhan Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com