Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur BI Perkirakan Rupiah Akan Menguat Begitu Gejolak Global Mereda

Kompas.com - 14/12/2022, 17:40 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memperkirakan nilai tukar rupiah akan kembali menguat seiring dengan meredanya ketegangan geopolitik dan gejolak global.

Diketahui, nilai tukar rupiah sepanjang 2022 telah terdepresiasi 8,65 persen secara year to date sampai 16 November 2022 dibandingkan dengan akhir 2021.

Pelemahan mata uang Garuda ini disebabkan oleh tingginya ketidakpastian pasar keuangan global dan menguatnya dollar AS. Kedua faktor itu tidak hanya terjadi pada rupiah tapi juga terhadap hampir seluruh mata uang dunia.

Baca juga: Menilik Potensi dan Manfaat Rupiah Digital di Masa Depan

"Ke depan kami perkirakan bahwa nilai tukar rupiah akan bergerak menguat begitu ketegangan dan gejolak global itu mereda," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo saat acara ISEI Cabang Jakarta, Rabu (14/12/2022).

Namun tentunya penguatan nilai tukar rupiah itu sesuai dengan fundamental perekonomian Indonesia, yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inflasi yang rendah, dan imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) yang menarik.

Tentunya, BI sebagai bank sentral Indonesia juga akan terus berupaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah agar tetap terjaga dengan melakukan triple intervention, baik melalui transaksi spot, Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), dan pembelian atau penjualan SBN di pasar sekunder.

Baca juga: BI Prediksi Inflasi Dunia Global 9,2 Persen pada 2022

"Stabilitas nilai tukar akan tetap terjaga, hal ini didukung oleh komitmen kami, komitmen BI yang tinggi untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah," ucapnya.

Dia mengungkapkan, stabilisasi nilai tukar rupiah ini harus dijaga karena akan berpengaruh pada inflasi barang impor yang kemudian akan mempengaruhi tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi nasional.

"Stabilitas nilai tukar sangat penting untuk memitigasi imported inflation untuk menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan dan tentu saja mendorong pemulihan ekonomi kita," tukasnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data Bloomberg pada perdagangan Rabu (14/12/2022) pukul 16.34 WIB, nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.592 per dollar AS, melemah 0,41 persen dari posisi pembukaan perdagangan hari ini di Rp 15.555.

Baca juga: BI Perkirakan Fed Funds Rate Akan Naik 50 Basis Poin pada Desember 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

BrandzView
Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Whats New
Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Whats New
Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com