Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Bunga Buat Investor Khawatir, Rupiah Kembali Tertekan

Kompas.com - 16/12/2022, 09:48 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pada sesi Jumat (16/12/2022) pagi hari kembali bergerak melemah. Kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), masih menekan pergerakan mata uang Garuda.

Mengacu kepada data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dibuka pada level Rp 15.624 per dollar AS, terdepresiasi dibanding posisi penutupan sebelumnya sebesar Rp 15.619 per dollar AS. Koreksi terus berlanjut, di mana pada pukul 09.15 WIB, nilai tukar rupiah melemah 0,12 persen ke Rp 15.638 per dollar AS.

Pergerakan rupiah yang melemah selaras dengan indeks dollar AS yang menguat. Mengacu data Investing, greenbcak pagi hari ini berada pada kisaran 103,98.

Baca juga: Gubernur BI Perkirakan Rupiah Akan Menguat Begitu Gejolak Global Mereda

Tingkat suku bunga acuan bank sentral yang terus meningkat menjadi perhatian utama para investor. Adanya potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi membuat investor memilih untuk menempatkan dananya di instrumen safe haven, salah satunya dollar AS.

Sebagaimana diketahui, The Fed kembali menaikan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin. Dengan kenaikan tersebut, kini suku bunga acuan The Fed berada pada rentang 4,25-4,5 persen.

Meskipun kenaikan tersebut lebih rendah dari kenaikan pertemuan sebelum-sebelumnya, tingkat suku bunga kredit terkerek ke level tertinggi sejak 2007. Selain itu, pasar juga mencermati pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell yang asih akan hawkish ke depannya.

"Lingkungan ekonomi suku bunga tinggi memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi," kata Analis Sinarmas Futures, Ariston Tjendra, kepada Kompas.com, Jumat.

Laju pelemahan rupiah berpotensi melambat pada hari ini. Rilis data neraca dagang RI periode November yang mencatatkan surplus sebesar 5,16 miliar dollar AS menjadi katalis utama pergerakan rupiah.

Selain mencatatkan surplus, realisasi impor yang menyusut menjadi sentimen positif tersendiri bagi rupiah. Ariston menilai, penurunan impor bisa menjaga ekspektasi pasar yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

"Sehingga bisa menahan pelemahan rupiah," ujarnya.

Ariston memproyeksi, nilai tukar rupiah melemah pada hari ini. Rupiah diprediksi melemah ke kisaran Rp 15.650 dengan potensi support di kisaran Rp 15.580 - Rp 15.590.

Baca juga: Menilik Potensi dan Manfaat Rupiah Digital di Masa Depan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com