JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota MIND ID BUMN Holding Industri Pertambangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mengumumkan, Unit Bisnis Pertambangan (UBP) Nikel Konawe Utara ditetapkan sebagai Objek Vital Nasional (Obvitnas) bidang mineral dan batubara.
Penetapan ini berdasarkan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 270.K/HK.02/MEM.S/2022 tentang Perubahan Ketiga Atas Keputusan Menteri ESDM Nomor 77 K/90/MEM/2019 tentang Objek Vital Nasional Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, tertanggal 22 November 2022.
Direktur Utama Antam, Nico Kanter mengatakan, pihaknya menyambut positif penetapan UBP Nikel Konawe Utara sebagai objek vital nasional, mengingat unit bisnis ini memiliki peranan strategis dalam menjamin pasokan kebutuhan nikel dalam negeri.
Baca juga: Nikel, WTO, dan Groundbreaking Smelter
"Penetapan Obvitnas ini juga akan menjadi pendukung kelancaran kegiatan operasi dan produksi Antam yang menerapkan good mining practices," kata Nico dalam siaran pers, Jumat (16/12/2022).
Nico memgatakan, dengan penetapan UBP Nikel Konawe Utara sebagai objek vital nasional, aspek keamanan wilayah pertambangan khususnya di Blok Mandiodo, Lasolo, Lalindu diperkuat dengan peraturan pemerintah.
Berdasarkan peraturan pemerintah tentang Penetapan Objek Vital Nasional Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, obvitnas ditetapkan karena merupakan Kawasan atau lokasi yang menyangkut hajat hidup orang banyak, kepentingan negara, dan sumber pendapatan negara yang perlu dijaga keamanannya untuk mendukung stabilitas ekonomi, politik dan ketahanan negara.
Baca juga: Dorong Penjualan Dalam Negeri, Antam Perkuat Penjualan Emas via Marketplace
UBP Nikel Konawe Utara merupakan salah satu unit bisnis Antam yang bergerak di bidang pertambangan nikel berlokasi di Kabupaten Konawe Utara dan memiliki area Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP) seluas 23.133 hektar (ha).
"Dengan sumberdaya dan cadangan nikel yang solid, sejalan dengan rencana penambangan bisnis Perusahaan, Antam mendukung upaya Pemerintah dalam peningkatan nilai tambah bijih nikel melalui pengembangan hilirisasi di dalam negeri guna memberikan manfaat sosial ekonomi yang lebih besar bagi negara dan masyarakat," tegas Nico.
Baca juga: Beras Impor Kualitas Premium Resmi Masuk ke Indonesia, Dijual Rp 8.300/kg
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.