Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daging Sapi Impor dari Brazil Datang, Bapanas Jamin Stok Aman untuk Nataru 2023

Kompas.com - 17/12/2022, 14:12 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memastikan ketersediaan stok daging sapi untuk kebutuhan Natal 2022 dan Tahun Baru (Nataru) 2023 dalam keadaan aman.

Hal itu menyusul datangnya stok daging sapi beku bonless asal Brazil jenis knucle milik PT Berdikari sebanyak 20.000 ton.

Daging sapi ini merupakan bagian dari penugasan sebanyak 20.000 ton yang dijalankan PT Berdikari member Holding BUMN Pangan ID FOOD untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri khususnya saat terjadi lonjakan konsumsi pada Nataru ini. Selanjutnya daging ini akan dijual ke distributor pertama dengan harga Rp 96.000 per kilogram," ujarnya dalam siaran resminya dikutip Sabtu (17/12/2022).

Baca juga: Perusahaan Importir Daging Australia Perluas Pasar di Indonesia

Arief mengatakan, di tahun 2022 ini semua penugasan yang diberikan kepada BUMN dijalankan dengan sangat baik, termasuk penugasan pemenuhan kebutuhan daging, sehingga harga daging di Indonesia relatif stabil.

Berdasarkan data PT Berdikari, sampai dengan 15 Desember 2022 telah masuk sebanyak 699 kontainer atau setara 19.467 ton daging sapi. Jumlah tersebut telah mencapai 97,34 persen dari penugasan sebanyak 20.000 ton.

Di samping pengadaan dari luar negeri tersebut, saat ini PT Berdikari juga memiliki stok sekitar 700 ton daging sapi.

Selain PT Berdikari, Arief menuturkan, Perum Bulog juga telah hampir merampungkan penugasan importasi daging sapi sebanyak 100.000 ton.

Sampai 8 Desember 2022, telah dilakukan penerimaan sebanyak 99.932 ton daging sapi.

Dengan terealisasinya penugasan PT Berdikari dan penugasan Bulog, Arief memastikan stok daging sapi cukup untuk memenuhi kebutuhan Nataru.

“Selain daging yang baru didatangkan tersebut, kita juga memiliki cadangan daging berupa current stok di Berdikari 700 ton,12.000 ton di Perum Bulog, dan 400 ton di Perumda Dharma Jaya. Jumlah ini cukup untuk kebutuhan Nataru hingga awal tahun sebagai pilihan alternatif selain daging sapi segar,” paparnya.

Arief meyakinkan masyarakat tidak perlu khawatir dan tetap berbelanja secara bijak, mengingat Bapanas juga telah meghitung dan terus memantau ketersediaan daging selama satu tahun melalui Prognosa Neraca Pangan Nasional Januari-Desember 2022 yang dihimpun Bapanas.

Sampai dengan akhir Desember 2022, diperkirakan masih tersedia stok daging ruminansia sekitar 60.000 ton. Jumlah tersebut setelah meperhitungkan pemasukan daging dari luar.

Arief menjelaskan, mendatangkan daging sapi dari luar merupakan bagian dari mitigasi untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan stok yang berdampak pada lonjakan harga daging.

“Seperti kita ketahui bersama, daging sapi merupakan salah satu komoditas pangan strategis yang pasokannya masih mengandalkan impor, mengingat produksi sapi hidup dan karkas dalam negeri belum dapat menutupi kebutuhan nasional. Tercatat kebutuhan daging nasional sekitar 736.000 ton, sementara total produksi dalam negeri tahun ini diperkirakan 445.000 ton,” terangnya.

Selain mengandalkan pasokan dari luar, menurut Arief, upaya menjaga stok daging sapi juga dilakukan melalui optimalisasi fasilitas produksi berbasis teknologi.

“Salah satunya optimalisasi fasilitas milik Perumda Dharma Jaya, BUMD peternakan DKI Jakarta. Dharma Jaya memiliki cold storage dan akan terus ditingkatkan kapasitasnya mengingat Dharma Jaya memiliki peran strategis dalam mengamankan pasokan daging Jakarta sebagai barometer nasional,” ujarnya.

Dharma Jaya memiliki 16 cold storage dengan kapasitas masing-masing antara 25-30 ton. Bapanas mendukung Dharma Jaya menambah kapasitas cold storage untuk meningkatkan stok daging beku.

Hal tersebut sangat dibutuhkan agar management stock kebutuhan protein hewani ibu kota lebih terencana.

Baca juga: Sudah Seminggu Produk Daging Sapi dan Turunannya Dilarang Masuk ke Kupang, Kenapa?

Saat ini, Dharma Jaya sedang menyiapkan 3 cold storage baru dengan total kapasitas 90 ton, ditargetkan fasilitas ini bisa digunakan di awal tahun 2023.

Arief juga menjelaskan, untuk meningkatkan keterjangkauan masyarakat terhadap daging ruminansia, pihaknya telah menyiapkan berbagai alternatif jenis daging.

Misalnya, daging yang dilepas oleh Bulog adalah daging kerbau harganya Rp 80.000 per kilogram, selain itu tersedia juga daging frozen dengan harga yang sedikit lebih tinggi, serta daging segar dingin atau chill.

“Jadi silahkan saja masyarakat bisa memilih daging yang mana yang mau dibeli, yang kita pastikan adalah ketersediaan dan alternatif harga supaya bisa terjangkau,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Berdikari Harry Warganegara mengatakan, ini adalah pengiriman kontainer terakhir yang masuk ke Jakarta dari penugasan untuk daging sapi Brazil tahun 2022.

Selanjutnya, akan ada tambahan yang masuk 3.000 ton untuk bulan Januari 2023.

"Bisa dilihat stok daging sapi ini untuk memenuhi permintaan Nataru cukup karena di bulan ini ada 30 kontainer yang sudah masuk dari rangkaian 19.900 ton," paparnya.

Baca juga: Impor RI Capai 22,15 Miliar Dollar AS, Disumbang Kenaikan Impor Buah, Telur, dan Daging

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com