Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagikan KUR, Jokowi Senang Warung-warung Makan Masih Buka dan Ramai hingga Malam

Kompas.com - 19/12/2022, 12:12 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa dirinya sangat senang karena masih melihat warung-warung makan yang buka hingga malam. Dia bilang, hal ini menunjukkan geliat ekonomi Indonesia yang mulai pulih.

“Saya itu senang, kalau malam-malam lihat warung-warung makan masih buka, ngantrenya juga ramai, yang PKL di jalan juga ramai, artinya daya beli itu ada dan ekonomi tumbuh positif,” kata Jokowi dalam acara Penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster, di Istana Negara, Senin (19/12/2022).

Jokowi bilang, hal tersebut tidak lepas dari peran UKM sebagai tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional. Sehingga, penting agar UKM bisa terus disupport agar bisa tumbuh lebih baik ke depannya. Aplagi, di tahun depan global masih dihadapkan pada ketidakpastian ekonomi hingga resesi.

“Salah satu cara yang harus dilakukan adalah dengan memperkuat usaha mikro, kecil, dan menengah, karena mereka terbukti menjadi motor penggerak ekonomi Indonesia,” ungkap Jokowi.

Baca juga: Kemenkop: Realisasi Penyaluran KUR Capai Rp 344,55 Triliun Hingga Desember 2022

Jokowi mengatakan, PNM Mekaar yang dimulai pada tahun 2016 jumlah nasabahnya mencapai 500.000, saat ini sudah mencapai 13,5 juta orang. Hal ini merupakan bukti kehadiran pemerintah untuk mendorong UKM naik kelas.

“Jangan sampai ada pendapat yang mengatakan, pemerintah tidak perhatian pada UKM. Dari 500.000, sekarang ada 15,5 juta, target saya untuk masuk ke 2024 mencapai diatas 20 juta (jumlha nasabah PNM Mekaar),” lanjut dia.

Jokowi melanjutkan, hampir 90 persen PNM Mekaar memiliki debitur ibu0bu dengan jenis usaha produktif, seperti pedagang gorengan, pedagang mie, warung, hingga pedagang pasar. Jokowi mengatakan, kedepannya UKM yang sudah mulai maju akan diarahkan untuk mengambil pembiayaan ke bank himbara, dengan plafon yang bisa lebih besar.

“Usaha-usaha ini produktif semuanya, kalau sudah bisa masuk PNM Mekaar, dan lulus disitu bisa masuk ke KUR BRI, atau BNI misalnya agar plafon kreditnya bisa lebih besar. Pasti dari 13,5 juta itu ada ratusan ribu yang tiap tahun naik kelas, dan memang jenjangnya seperti itu,” lanjut Jokowi.

Dia menambahkan, dengan jenjang seperti itu, maka penyaluran bisa dilakukan secara tepat sasaran. Jangan sampai masyarakat yang memperoleh pembiayaan tidak sesuai proporsinya, sehingga pembiayaan yang diberikan menjadi tidak produktif.

“Memang seperti itu jenjangnya, jangan sampai usahanya jualan gorengan, tapi pinjamannya Rp 100 juga, malah jadi barang konsumtif yang tidak produktif,” ujar dia.

Baca juga: Soal Tantangan Ekonomi ke Depan, Jokowi: Saya Tidak Menakut-nakuti, Hanya Mengingatkan...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com