Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
T. Immawan Priyambudi
Chief Operating Officer - Construction & Forag

Chief Operating Officer - Construction & Forag PT Trakindo Utama

Pembangunan IKN Jadi Magnet Baru Investasi di Sektor Konstruksi

Kompas.com - 19/12/2022, 17:41 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PROYEK Ibu Kota Negara (IKN) yang diinisiasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kalimantan Timur menjadi sebuah magnet baru untuk investasi. Dari segi pendanaan, megaproyek ini memerlukan lebih dari Rp 460 triliun, sehingga berimplikasi luas pada sektor ekonomi dengan sektor konstruksi beserta turunannya menjadi salah satu motor penggerak.

Pada 2019, Bappenas menyampaikan bahwa kebutuhan investasi IKN sebesar Rp 460 triliun, terdiri dari investasi senilai Rp 265,1 triliun untuk membangun sejumlah infrastruktur pendukung, seperti gedung, rumah aparatur sipil negara (ASN)/Polri/TNI, fasilitas pendidikan serta kesehatan. Kemudian Rp 160,2 triliun untuk fasilitas sarana dan prasarana, Rp 32,7 triliun untuk pembangunan gedung legislatif, eksekutif, dan yudikatif, serta kebutuhan untuk pengadaan lahan senilai Rp 8 triliun.

Baca juga: 16 Rusun Pekerja IKN Nusantara Selesai Dibangun

Kehadiran IKN juga berpotensi meningkatkan produk domestik regional bruto (PDRB) sebesar 0,1 persen yang bersumber dari munculnya lapangan kerja baru dan tumbuhnya sektor konstruksi, terutama infrastruktur.

Masa pembangunan IKN memerlukan waktu cukup panjang. Berdasarkan dokumen Badan Otorita IKN, ruang lingkup wilayah IKN sangat luas, sekitar 324 ribu hektare (ha).

Luasan wilayah tersebut terbagi menjadi beberapa bagian mulai dari Kawasan Pengembangan IKN (KPKIN) 199 ribu ha, ruang lingkup Kawasan IKN (KIKN) seluas 56.180 ha, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 6.671 ha, dan berbagai infrastruktur fisik strategis lainnya.

Karena itu, megaproyek IKN menjadi angin segar bagi sektor konstruksi Tanah Air untuk bangkit dan menambah pundi-pundi kontrak baru selepas diguncang pandemi Covid-19.

Beberapa BUMN Karya telah memenangkan tender proyek di IKN dengan mengantongi kontrak pembangunan jalan tol, hunian pekerja, jembatan penghubung, hingga gedung kantor presiden.

Mirae Asset Sekuritas melihat prospek cerah sektor konstruksi melalui risetnya. Diperkirakan tingkat pertumbuhan majemuk (CAGR) sektor konstruksi akan naik 8,3 persen dalam periode 2020 hingga 2024 berkat dukungan proyek-proyek infrastruktur pemerintah di berbagai sektor, terutama di sektor transportasi.

Masifnya pembangunan IKN terutama dalam membuka lahan baru membutuhkan berbagai jenis alat berat dan diharapkan dapat berimplikasi positif pada kinerja perusahaan yang bergerak di sektor ini. Terlebih pemerintah juga mengharapkan sektor konstruksi dapat pulih secara bertahap melalui berbagai proyek infrastruktur nasional maupun swasta.

Berbagai macam tipe alat berat saat ini sudah mulai dipasarkan secara masif ke para kontraktor yang memenangkan tender pekerjaan infrastruktur awal IKN. Dealer turut berlomba-lomba dalam menyediakan alat berat termasuk paket pendanaan yang kompetitif guna mendukung pemasarannya, sehingga berbagai tipe alat berat pun semakin banyak jumlahnya yang memasuki wilayah IKN mulai dari excavator, motor grader, compactor, backhoe loader, hingga medium dozer.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+