JAKARTA, KOMPAS.com - Asian Development Bank (ADB) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2023 menjadi sebesar 4,8 persen. Sebelumnya, pada laporan September 2022 lalu, bank multilateral itu memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu tumbuh di kisaran 5 persen pada tahun depan.
Mengutip laporan Asian Development Outlook edisi Desember 2022, Senin (19/12/2022), laju ekonomi Indonesia pada tahun ini mampu terjaga di kisaran 5 persen di tengah volatilitas ekonomi global. Sehingga pada akhir 2022 diperkirakan ekonomi RI mampu tumbuh 5,4 persen.
Namun, terus berlanjutnya gejolak ekonomi global di tahun depan, membuat ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melambat menjadi hanya sebesar 4,8 persen. Hal ini seiring dengan terjadinya pelemahan ekonomi di negara-negara maju.
Baca juga: Bank Dunia Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2022 Jadi 5,2 Persen
"Pada tahun 2023, pertumbuhan akan tertahan oleh melambatnya ekspor barang seiring dengan melemahnya ekonomi negara maju," tulis ADB dalam laporannya dikutip Senin (19/12/2022).
Kondisi pengetatan kebijakan fiskal dan moneter juga akan turut berperan menekan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun depan.
Seperti diketahui, pemerintah perlu mengembalikan defisit anggaran ke level di bawah 3 persen terhadap PDB. Di sisi lain, tren kenaikan suku bunga acuan untuk menekan inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar diperkirakan masih akan berlanjut.
Kendati begitu, ADB menilai konsumsi swasta yang kembali ke tren pertumbuhan bakal menopang laju pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun depan.
Baca juga: BI Ramal Pertumbuhan Ekonomi RI 5,5 Persen pada 2024
Sejalan dengan proyeksi ekonomi RI yang turun, perkiraan inflasi Indonesia pada 2023 juga direvisi ke bawah menjadi sebesar 5 persen. Pada laporan sebelumnya ADB memperkirakan inflasi RI bisa mencapai 5,1 persen pada tahun depan.
"Kondisi pasokan yang cukup menahan harga pangan, ekspektasi inflasi yang stabil, dan bank sentral telah memulai babak preemptive kebijkan kenaikan suku bunga kebijakan, maka proyeksi inflasi untuk 2023 direvisi turun sedikit menjadi 5 persen," ungkap ADB.
Adapun untuk tahun 2022, laju inflasi Indonesia diperkirakan bank multilateral itu menjadi rata-rata 4,2 persen, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 4,6 persen. Namun, proyeksi itu tetap lebih tinggi dari target Bank Indonesia yang di kisaran 2 persen-4 persen.
Baca juga: Jokowi: KUR Klaster Perkuat UMKM untuk Jaga Pertumbuhan Ekonomi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.