JAKARTA, KOMPAS.com – Menyambut tahun 2023, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengingatkan agar seluruh masyarakat Indonesia jangan cepat lupa dengan kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi di awal tahun 2020.
Dia mengatakan, dalam perjalanan hingga hari ini, pemerintah terus berupaya untuk menjaga seluruh masyarakat Indonesia dari kondisi, yang mau tidak mau membutuhkan adaptasi dengan sangat cepat.
“Hampir 3 tahun kita mengalami pandemi, dan hampir 3 tahun juga kita menyelesaikan tugas kita menjaga masyarakat, penduduk Indonesia dari hantaman Covid-19,” kata Suahasil pada acara Indonesia Economic Outlook 2023: Overcoming Economic Challenge Through Sustainability, Selasa (20/12/2022).
Baca juga: ADB Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Jadi 4,8 Persen di 2023
Suahasil mengatakan, dari kondisi pandemi Covid-19 yang berlangsung lama, ada pelajaran penting yang bisa dipetik. Hal ini tertuang dalam dokumentasi perjalanan kebijakan semasa Covid-19, yang menunjukkan adapatasi yang sangat cepat.
“Hampir 3 tahun ini kita bekerja dengan berbagai macam kebijakan yang kita miliki. Di Kemenkeu, kami berusaha mendokumentasikan bagaimana cara keuangan negara, fiskal menjaga masyarakat, jadi jangan cepat-cepat lupa sama pandemi Covid-19,” jelasnya.
Dia mengatakan, ketika pandemi Covid-19 terjadi, seluruh lapisan masyarakat dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit. Seperti memilih antara menjalankan kegiatan ekonomi dengan risiko terpapar Covid-19, atau tidak melakukan kegiatan ekonomi untuk menjaga kesehatan.
“Jangan cepat lupa bahwa kita pernah sangat tidak percaya diri duduk samping-sampingan, jangan cepat lupa kita dalam situasi bersedia tidak melakukan kegiatan ekonomi demi menjaga kesehatan,” lanjut dia.
Suahasil menekankan, kondisi saat itu direspon dengan sinergi semua pihak. Karena, tidak bisa hanya salah satu saja yang menangani pandemi, sehingga kerja sama seluruh pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat saling bahu membahu untuk bangkit dari pandemi.
“Kebijakan fiskal, kebijakan moneter tidak bisa menangani pandemi sendirian. Kita bekerja sama dengan aparat penegak hukum, pemerintah daerah, dan sentralnya APBN sebagai shock absorber yang meredam gejolak tersebut,” ujar dia.
Suahasil juga mengatakan, fleksibilitas adalah salah satu hal yang perlu dilakukan kala itu, dalam mengahdapi kondisi yang tidak pasti. Ini bisa diterima, karena satu-satunya alasan adalah untuk menjaga kesehatan masyarakat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.