Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Sudah Lunasi Utang Kompensasi dan Subsidi Energi ke Pertamina-PLN

Kompas.com - 21/12/2022, 11:10 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pemerintah telah melunasi pembayaran utang kompensasi dan subsidi energi kepada PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero).

Ia mengatakan, sudah dilakukan pembayaran kompensasi ke Pertamina dan PLN senilai Rp 268,1 triliun per 14 Desember 2022. Realisasi itu itu meningkat tajam dibandingkan pembayaran tahun lalu di periode sama yang hanya sebesar Rp 17,9 triliun.

"Rp 268 triliun adalah kompensasi dalam bentuk pembayaran ke Pertamina dan PLN dalam rangka stabilkan harga energi di dalam negeri," ujarnya dalam konferensi pers APBN KiTa, Selasa (20/12/2022).

Baca juga: Sri Mulyani: APBN Defisit Rp 237,7 Triliun hingga Pertengahan Desember 2022

Menurutnya, realisasi pembayaran kompensasi tersebut sudah mencakup utang kompensasi tahun lalu, baik bahan bakar minyak (BBM) maupun listrik, yang sudah dibayarkan seluruhnya di semester I-2022.

Selain itu, mencakup pula pembayaran kompensasi BBM dan listrik semester I-2022, sesuai dengan tagihan hingga Oktober 2022. Sebab, untuk tagihan di akhir tahun belum dikeluarkan.

Di sisi lain, pemerintah juga melakukan pembayaran tagihan subsidi energi sebesar Rp 206,9 triliun. Realisasi ini naik 21,5 persen dibandingkan pembayaran di periode sama 2021 yang sebesar Rp 170,3 triliun.

"Total kompensasi dan subsidi ini adalah dua angka yang mencapai lebih dari Rp 470 triliun hingga 14 Desember 2022," ucap Sri Mulyani.

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Ada Rp 132,69 Triliun Dana Asing Keluar dari Pasar SBN

Ia mengatakan, anggaran kompensasi dan subsidi energi tersebut merupakan bantuan pemerintah yang langsung dinikmati masyarakat dalam bentuk harga BBM, elpiji, dan listrik yang lebih stabil dibandingkan negara lainnya di tengah lonjakan harga komoditas energi global.

"Bahkan negara-negara seperti Eropa Amerika mengalami inflasi dan kemungkinan mengalami pelemahan ekonomi karena kenaikan harga energi yang bisa meningkat 4-5 kali lipat dari harga sebelum kenaikan," katanya.

"Jadi dalam hal ini Indonesia bisa menjaga harga energi karena APBN mengalokasikan hingga 14 Desember yaitu kenaikan hingga mencapai 474 triliun sendiri," pungkas bendahara negara itu.

Baca juga: Tanggulangi Dampak Rokok, Sri Mulyani Gelontorkan hingga Rp 27 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Simak 5 Tips Raih 'Cuan' dari Bisnis Tambahan

Simak 5 Tips Raih "Cuan" dari Bisnis Tambahan

Whats New
Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Whats New
Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Whats New
Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Whats New
Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Whats New
[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com