Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Kontraktor Proyek Kereta Cepat Didominasi Perusahaan China

Kompas.com - Diperbarui 21/12/2022, 11:36 WIB

KOMPAS.com - Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) menjadi sorotan publik usai kecelakaan yang kembali menyebabkan korban jiwa, setelah sebuah kereta teknis meluncur kencang dan keluar dari relnya.

Pihak PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyebutkan 6 orang korban kecelakaan kereta teknis tersebut terdiri dari 2 orang meninggal dunia, 2 orang luka sedang/berat, dan 2 orang luka ringan.

Tidak ada pekerja Indonesia. Semua merupakan teknisi dari kontraktor Sinohydro dan berwarga negara China.

Kecelakaan kereta teknis terjadi pada 18 Desember 2022 sekitar pukul 17.00 di desa Cempaka Mekar, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Kereta kerja tersebut berupa lokomotif diesel dan mesin pemasang rel. Adapun kereta kerja ini dioperasikan Kontraktor Sinohydro.

Baca juga: Biaya Kereta Cepat Bengkak Gara-gara China Salah Hitung di Proposal

Didominasi China

Dominasi China di Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung memang sangat terasa di hampir semua aspek. Dari mulai tenaga kerja asing, pembiayaan, hingga perusahaan kontraktor yang menggarap proyek ini.

Sebesar 75 persen proyek ini didanai dari utang dari China dengan bunga 2 persen dan tenor 40 tahun. Jauh lebih tinggi dibandingkan bunga yang ditawarkan Jepang melalui JICA yakni hanya 0,1 persen per tahun.

Sementara sisanya, sebesar 25 persen investasi merupakan modal dari konsorsium PT KCIC yang terdiri dari 5 perusahaan China dan 4 perusahaan BUMN Indonesia, termasuk di dalamnya suntikan APBN melalui PMN PT KAI.

Dikutip dari laporan yang disampaikan PT KCIC dan KAI dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI, aroma dominasi China juga sangat tampak dari perusahaan kontraktor penggarap engineering procurement construction (EPC) proyek ini.

Baca juga: RK soal Opsi Matikan Argo Parahyangan: Dahulukan Proyek Baru dan yang Cepat

Di mana perusahaan BUMN China mendominasi sebesar 70 persen dari total EPC di proyek pembangunan KCJB. Pihak Indonesia kebagian sebesar 30 persen EPC yang digarap PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau Wika.

Total ada 6 perusahaan China yang menjadi kontraktor utama antara lain Sinohydro, China Railway International (CRIC), dan China Railway Engineering Corporation (CREC).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+