Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Mereda, Jokowi: Mungkin Akhir Tahun Akan Dinyatakan PPKM Berhenti

Kompas.com - 21/12/2022, 11:28 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan seiring semakin melandainya kasus harian Covid-19, ada potensi Indonesia akan segera mengakhiri masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kasus harian Covid-19 tercatat sebanyak 1.233 orang per 17 Desember 2022. Di sisi lain, angka pasien sembuh sebanyak 2.369 orang dan pasien meninggal 22 orang.

Jokowi bilang, tingkat kasus harian saat ini sangat terkendali dibandingkan saat masuknya varian Delta yang penularannya mencapai 56.000 kasus per hari, serta saat masuknya varian Omicron mencapai 64.000 kasus per hari.

Baca juga: Jokowi: KUR Klaster Perkuat UMKM untuk Jaga Pertumbuhan Ekonomi

"Kemarin kasus harian kita berada di 1.200 dan mungkin nanti akhir tahun kita akan menyatakan berhenti PPKM. Perjalanan seperti itu, harus kita ingat betapa sangat sulitnya," ujarnya dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023 di Hotel Ritz Calton, Jakarta, Rabu (21/12/2022).

Ia pun menceritakan, masa-masa gempuran Covid-19 menyerang sektor kesehatan dan perekonomian Indonesia. Jokowi mengatakan, saat varian Delta masuk, 80 persen jajaran menterinya serta masyarakat menyarankan untuk dilakukannya pembatasan penuh atau lockdown.

Namun, dia memilih untuk tidak dilakukan lockdown melainkan menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), yang kini istilahnya berganti menjadi PPKM. Menurutnya, keputusan itu pula yang mampu membuat ekonomi Indonesia tetap terjaga di tengah pandemi.

"Kalau itu (lockdown) kita lakukan saat itu, mungkin ceritanya akan lain sekarang ini," katanya.

Baca juga: Soal Tantangan Ekonomi ke Depan, Jokowi: Saya Tidak Menakut-nakuti, Hanya Mengingatkan...


Saat Covid-19 varian Omicron masuk, Indonesia juga dihadapkan tantangan kurangnya alat kesehatan mulai dari alat pelindung diri (APD), oksigen medis, hingga menumpuknya pasien di rumah sakit. Meski begitu, Jokowi menyebut, kala itu penanganan bisa dilakukan dengan baik, sehingga situasinya bisa dikendalikan.

Penanganan Covid-19 yang baik tersebut pada akhirnya mampu mendorong Indonesia menjadi salah satu negara dengan pemulihan ekonomi yang cepat pasca-pandemi.

"Untung kita saat itu masih tenang, tidak gugup, tidak gelagapan sehingga situasi yang sangat sulit itu bisa kita kelola dengan baik," ujar Jokowi.

Baca juga: Dulu Malu, Kenapa Kini Jokowi Kembali Impor Beras?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com