JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan seiring semakin melandainya kasus harian Covid-19, ada potensi Indonesia akan segera mengakhiri masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kasus harian Covid-19 tercatat sebanyak 1.233 orang per 17 Desember 2022. Di sisi lain, angka pasien sembuh sebanyak 2.369 orang dan pasien meninggal 22 orang.
Jokowi bilang, tingkat kasus harian saat ini sangat terkendali dibandingkan saat masuknya varian Delta yang penularannya mencapai 56.000 kasus per hari, serta saat masuknya varian Omicron mencapai 64.000 kasus per hari.
Baca juga: Jokowi: KUR Klaster Perkuat UMKM untuk Jaga Pertumbuhan Ekonomi
"Kemarin kasus harian kita berada di 1.200 dan mungkin nanti akhir tahun kita akan menyatakan berhenti PPKM. Perjalanan seperti itu, harus kita ingat betapa sangat sulitnya," ujarnya dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023 di Hotel Ritz Calton, Jakarta, Rabu (21/12/2022).
Ia pun menceritakan, masa-masa gempuran Covid-19 menyerang sektor kesehatan dan perekonomian Indonesia. Jokowi mengatakan, saat varian Delta masuk, 80 persen jajaran menterinya serta masyarakat menyarankan untuk dilakukannya pembatasan penuh atau lockdown.
Namun, dia memilih untuk tidak dilakukan lockdown melainkan menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), yang kini istilahnya berganti menjadi PPKM. Menurutnya, keputusan itu pula yang mampu membuat ekonomi Indonesia tetap terjaga di tengah pandemi.
"Kalau itu (lockdown) kita lakukan saat itu, mungkin ceritanya akan lain sekarang ini," katanya.
Baca juga: Soal Tantangan Ekonomi ke Depan, Jokowi: Saya Tidak Menakut-nakuti, Hanya Mengingatkan...
Saat Covid-19 varian Omicron masuk, Indonesia juga dihadapkan tantangan kurangnya alat kesehatan mulai dari alat pelindung diri (APD), oksigen medis, hingga menumpuknya pasien di rumah sakit. Meski begitu, Jokowi menyebut, kala itu penanganan bisa dilakukan dengan baik, sehingga situasinya bisa dikendalikan.
Penanganan Covid-19 yang baik tersebut pada akhirnya mampu mendorong Indonesia menjadi salah satu negara dengan pemulihan ekonomi yang cepat pasca-pandemi.
"Untung kita saat itu masih tenang, tidak gugup, tidak gelagapan sehingga situasi yang sangat sulit itu bisa kita kelola dengan baik," ujar Jokowi.
Baca juga: Dulu Malu, Kenapa Kini Jokowi Kembali Impor Beras?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.