Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Pergerakan Saham BBTN Jelang Cum Date Rights Issue

Kompas.com - 21/12/2022, 19:33 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten perbankan, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, tengah menjalani rangkaian proses rights issue. Cumulative date atau cum date pelaksanaan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) BBTN di pasar reguler dan negoisasi akan jatuh pada Kamis (22/12/2022) besok.

Sebagai informasi, cum date merupakan periode di mana investor masih mendapatkan hak atas aksi korporasi emiten. Dengan demikian, mendapatkan right, yang nantinya bisa ditukar menjadi saham pada harga pelaksanaan Rp 1.200, investor harus memiliki saham BBTN paling lambat Kamis besok.

Mengacu ke isi prospektus, bagi setiap pemegang 100 juta saham BTN yang namanya tercatat dalam recording date akan mendapatkan 32.525.443 HMETD. Hak untuk mengikuti rights issue tersebut akan didistribusikan kepada pemegang saham pada 27 Desember 2022 dengan nama BBTN-R.

Baca juga: Tekan Biaya Dana, BTN Fokus Tingkatkan Margin Bunga Bersih

Setiap 1 HMETD bisa ditukar dengan 1 saham baru BBTN dengan harga pelaksanaan Rp1.200. Adapun masa perdagangan dan pelaksanaan HMETD dimulai pada 28 Desember 2022 dan selesai pada 5 Januari 2023.

Lantas bagaimana pergerakan saham BBTN jelang cum date rights issue?

Mengacu data RTI, jelang cum date rights issue, harga saham BBTN ditutup menguat pada perdagangan Rabu (21/12/2022). Saham emiten bank spesialis kredit perumahan ini naik 15 poin atau 1,09 persen ke level Rp 1.395 per saham.

Adapun jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 24 juta lembar, dengan total nilai transaksi (turnover) sebesar Rp 34 miliar. Volume dan nilai transaksi ini mengalami lonjakan dari rata rata perdagangan saham BBTN senilai Rp 15 miliar - Rp 20 miliar per hari.

Harga penutupan saham BBTN ditransaksikan setara dengan 0,68x price to book value (PBV). Nilai ini jauh lebih rendah dengan bank besar lainnya yang mencatatkan di atas 2x PBV.

Direktur Swarna Equator Investama Hans Kwee mengatakan, seberapa menarik sebuah rights issue akan dilihat dari harga saham terakhir emiten menjelang cum rights.

"Pada konteks ini, aksi korporasi BBTN terbilang menarik karena fundamentalnya bagus sementara harganya belum mencerminkan fundamental," kata dia, dalam keterangannya.

Sementara itu, Direktur Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus menjelaskan, selama harga rights issue (exercise price) berada di bawah harga sahamnya, akan menarik buat investor karena menjadi semacam kompensasi atas dukungan terhadap penerbitan saham baru.

"Apalagi kita melihat potensi kenaikan harga dan prospek bisnis BBTN cukup positif. Kalau ditanya apakah menarik? yang sangat menarik,” katanya.

Baca juga: BTN Tetapkan Harga Rights Issue Rp 1.200 per Saham

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com