BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Gojek

Berikut 4 Langkah Cerdas yang Dapat Dilakukan Pengusaha untuk Hadapi Tantangan pada 2023

Kompas.com - 22/12/2022, 08:31 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Tantangan perekonomian global yang diprediksi menyebabkan resesi pada 2023 seharusnya tidak membuat masyarakat, termasuk pelaku usaha, di Indonesia merasa khawatir.

Sebab, menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, prospek probabilitas risiko Tanah Air untuk terseret arus resesi tergolong kecil. Faktanya, kondisi struktur ekonomi Indonesia cukup stabil karena ditopang konsumsi domestik.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pemberitaan Kompas.id, Jumat (5/8/2022) menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga akhir 2022 dapat mencapai kisaran 5,3 - 5,9 persen.

Baca juga: GoCorp, Solusi Transportasi Baru Pendukung Operasional Perusahaan

Prediksi mengenai pertumbuhan ekonomi pada 2023 di bebarapa negara pun sudah dikeluarkan oleh Dana Moneter Internasional. Hasilnya, Indonesia diperkirakan tetap bertumbuh 4,7 persen.

Melansir laman Kompas.id, Jumat (31/10/2022), angka tersebut berada di bawah India yang sebesar 6 persen, sedangkan Filipina 4,3 persen.

Meski demikian, mengantisipasi dampak tantangan perekonomian global sah-sah saja. Bagaimanapun, jalanya usaha tak akan lepas dari risiko bisnis. Nah, apa saja strategi yang perlu dibuat agar bisnis tetap dapat bertahan di berbagai kondisi menantang? Berikut ulasannya.

1. Jaga kinerja laba usaha

Salah satu upaya yang harus dilakukan untuk membuat bisnis dapat bertahan melewati tantangan adalah dengan menjaga kinerja laba usaha.

Para pengusaha dapat memulainya dengan mengevaluasi laporan laba rugi perusahaan.

Baca juga: Hasil Riset: Industri Transportasi dan Logistik Online Terus Tumbuh, Gojek Paling Diminati

Untuk diketahui, laporan keuangan dibuat agar pelaku bisnis dapat mengetahui pengeluaran dan pemasukan perusahaan secara terperinci.

Secara garis besar, isi dari laporan laba rugi meliputi data-data terkait pendapatan sekaligus beban yang ditanggung oleh perusahaan selama bisnis dijalankan.

Dari laporan tersebut, para stakeholder juga dapat mengetahui kondisi keuangan perusahaan terkini.

Pada akhirnya, laporan tersebut bisa dijadikan sebagai acuan untuk evaluasi dalam menentukan langkah serta kebijakan bisnis selanjutnya.

2. Manfaatkan teknologi

Perkembangan teknologi di era digital seperti saat ini mampu memberikan banyak manfaat dan kemudahan bagi hampir semua lingkup pekerjaan.

Hal itu dapat dirasakan pada masa pandemi Covid-19. Kala itu, penggunaan teknologi dinilai jadi titik sentral sekaligus solusi bagi pelaku usaha sehingga mampu bertahan di masa sulit tersebut. Hal ini juga dapat diadaptasi untuk mengantisipasi resesi.

Baca juga: GoPay Jadi Dompet Digital dengan Pengguna Terbanyak, Ini Faktor Pendorongnya

Mengutip laman techrepublic.com, Senin (1/8/2022), penggunaan teknologi dinilai dapat berperan besar dalam membantu pelaku usaha bertahan di masa resesi, terutama dalam memperluas jangkauan pasar yang dilakukan melalui sejumlah platform digital.

Oleh karena itu, Anda tetap harus beradaptasi dan mengikuti perkembangan teknologi yang ada agar pertumbuhan bisnis lebih optimal.

3. Pahami kebutuhan konsumen

Seperti diketahui, dunia bisnis sarat akan tantangan dan persaingan. Untuk bisa bertahan, Anda harus bisa mengupayakan banyak hal.

Melansir laman entrepreneur.com, Selasa (26/6/2022), pelaku usaha dituntut untuk bisa memahami kebutuhan serta pola pikir konsumen di samping konsisten untuk beradaptasi dan berinovasi.

Baca juga: Saat Gojek Jadi Penopang Ekonomi Para Mitra Pengemudi, Anak Bisa Sekolah hingga Kuliah dan Jadi Solusi di Kala Pandemi

Oleh karena itu, Anda perlu memiliki sikap dinamis dan fleksibel agar dapat mengakomodasi kebutuhan konsumen yang kerap berubah secara tak terduga.

Dengan begitu, pengusaha cenderung bisa membaca situasi dan dapat mengatasi potensi terjadinya penurunan pasar.

4. Efisiensi biaya produksi atau operasional

Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan untuk menjaga keberlanjutan usaha pada situasi sulit adalah melakukan efisiensi biaya produksi.

Biasanya, biaya produksi terdiri dari biaya-biaya yang berkaitan langsung dalam proses produksi, seperti bahan baku dan upah tenaga kerja.

Selain itu, ada juga biaya pendukung operasional, seperti distribusi, listrik, air, telepon, internet, dan transportasi.

Dari sisi bahan baku, kapasitas produksi akan berpengaruh terhadap biaya bahan baku yang dibutuhkan. Umumnya, semakin besar kapasitas produksi, maka semakin efisien biaya yang dikeluarkan.

Meski begitu, hal tersebut seringkali tak berlaku pada situasi krisis yang mana biasanya jumlah permintaan cenderung menurun.

Oleh karena itu, Anda wajib memilih bahan baku terbaik dengan harga terjangkau untuk mengakali selisih harga.

Kemudian, biaya lainnya yang juga dapat diakali untuk diefisiensi adalah transportasi.

Seperti diketahui, transportasi atau kendaraan operasional adalah salah satu elemen penting yang bisa berdampak besar pada produktivitas bisnis.

Sebab, mobilitas pelaku usaha dan karyawannya tergantung pada hal tersebut. Saat ini, sebagian pelaku bisnis mengakali efisiensi biaya transportasi dengan memiliki kendaraan operasional. Namun, tak jarang hal itu justru menjadi sebab bengkaknya beban biaya.

Seperti diketahui, kepemilikan kendaraan operasional membutuhkan dana yang tidak sedikit. Belum lagi, Anda juga harus mempersiapkan biaya perawatan setelahnya.

Besarnya biaya yang harus dialokasikan membuat sebagian pelaku usaha lainnya mencari cara lain, yakni dengan menyediakan fasilitas reimburse khusus untuk urusan transportasi. Dengan begitu, alokasi biaya untuk pembelian kendaraan dan perawatan dapat dialihkan pada hal-hal yang dapat menunjang pengembangan bisnis.

Sayangnya, cara tersebut kerap dikeluhkan karyawan karena mereka harus menalangi biaya transportasi terlebih dahulu. Pelaporan dan pengurusan administrasi setelahnya juga belum tentu membuat mereka nyaman.

Meski begitu, masih ada alternatif lain yang dapat dipilih para pelaku usaha untuk menyediakan fasilitas kendaraan operasional, yakni dengan memanfaatkan layanan ride-hailing yang dapat digunakan khusus untuk kebutuhan perusahaan.

Ilustrasi menggunakan layanan ride-hailing.Dok. Shutterstock/nrqemi Ilustrasi menggunakan layanan ride-hailing.

Layanan ride-hailing adalah jasa transportasi yang dapat digunakan dengan memanfaatkan platform online. Layanan ini bisa digunakan dan mampu menjadi solusi bagi para pengusaha yang tak ingin membebani kondisi keuangan. Utamanya, di masa yang penuh tantangan.

Saat ini, layanan ride-hailing umum digunakan oleh masyarakat berkat sejumlah kelebihan yang dimiliki, seperti dapat diakses kapan pun dan di mana pun serta hadir dengan tarif yang terjangkau.

Di Indonesia, salah satu layanan ride-hailing yang populer dan bisa digunakan oleh para pelaku usaha adalah Gojek.

Untuk diketahui, Gojek memiliki layanan yang dapat membantu perusahaan atau pelaku usaha agar bisa memberikan fasilitas transportasi kepada karyawannya, yakni GoCorp.

Layanan tersebut dapat digunakan oleh setiap pelaku usaha, baik itu berskala besar maupun UMKM.

Bagi pelaku usaha, penggunaan GoCorp bisa jadi solusi, terutama dalam menghadirkan kebutuhan transportasi tanpa harus mengganggu arus keuangan perusahaan.

Sebagai informasi, pelaku usaha dibebaskan dari beban biaya deposit saat menikmati layanan GoCorp. Tak hanya itu, GoCorp juga memberikan gratis biaya admin untuk satu tahun pertama bagi pelaku usaha yang baru menggunakan layanan tersebut.

Adapun biaya yang ditagihkan kepada konsumen akan disesuaikan dengan jumlah penggunaan transportasi per bulan.

Tak sampai di situ, meski memberikan keleluasaan, perusahaan atau pemilik usaha tetap dapat mengontrol penggunaan layanan GoCorp, termasuk menetapkan batas anggaran maksimal. Hal ini bisa dilakukan melalui dasbor berupa halaman web khusus yang disediakan GoCorp.

Selanjutnya, karyawan tinggal memilih metode pembayaran GoCorp. Untuk mengetahui rincian perjalanan bisnis, karyawan bisa mengecek melalui fitur Riwayat Pemesanan.

Untuk diketahui, selain dapat diandalkan sebagai alternatif transportasi, kini GoCorp juga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan logistik perusahaan.

Sebab, mulai Kamis (15/12/2022), pelaku usaha dapat menikmati layanan GoSend yang biasa digunakan untuk mengirim barang.

Hadirnya layanan tersebut pun akan memudahkan Anda dalam menjalani operasional bisnis.

Seperti diketahui, pesatnya pertumbuhan sektor logistik dari e-commerce turut membuat kebutuhan akan pengiriman barang menjadi meningkat.

Adapun GoSend sebagai salah satu layanan yang hadir untuk mengakomodir kebutuhan tersebut siap membantu para pelaku usaha untuk memenuhi kebutuhan logistiknya, terutama untuk pengiriman jarak dekat.

Untuk ketersediaan armada, Anda dapat dengan mudah menggunakan layanan GoCorp di mana pun. Ini lantaran Gojek telah didukung oleh jutaan mitra pengemudi yang tersebar di 162 kota dan kabupaten di Indonesia.

Untuk informasi lebih lanjut, termasuk pendaftaran GoCorp, silakan kunjungi laman berikut.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Whats New
Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Whats New
Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Whats New
Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Whats New
Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Whats New
Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Whats New
RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com