Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Minta Masyarakat Liburan Akhir Tahun di Dalam Negeri

Kompas.com - 22/12/2022, 10:32 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat berlibur di dalam negeri pada libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).

Imbauan tersebut dia sampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di Toba, Sumatera Utara, Rabu (21/12/2022).

"Kepada seluruh masyarakat Indonesia, di masa-masa liburan seperti ini agaknya tepat saya memohon dukungan yang amat besar untuk menyukseskan program ini dengan memilih destinasi wisata di Tanah Air," kata Luhut dalam unggahan Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan.

"Pilihan tersebut semoga bukan hanya karena keindahan alam pada destinasi wisata semata, tetapi juga karena semangat untuk membantu pemulihan pariwisata serta perekonomian bangsa," sambung dia.

Baca juga: Luhut soal Kecelakaan Maut di Proyek Kereta Cepat: Human Error

Dalam rakornas tersebut, terdapat beberapa menteri yang hadir yakni Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri PPN Suharso Monoarfa, dan Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas.

Di sana, para menteri ini fokus membahas beberapa isu, mulai dari evaluasi hingga percepatan investasi serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di 5 DPSP lewat gerakan Bangga Berwisata di Indonesia Aja (BBWI) .

"Saya menyebut program BBWI ini sebagai 'a beacon of hope' (mercusuar harapan), yang tentunya akan meningkatkan ketahanan ekonomi nasional di tahun 2023. Di mana targetnya adalah menghasilkan pergerakan ekonomi yang diperkirakan akan mencapai Rp 3.281,7 triliun atau 18,9 persen PDB nominal," kata dia.

Baca juga: Pesan Luhut ke KPK: OTT Itu Enggak Bagus Sebenarnya, Buat Negeri Ini Jelek Banget


Luhut meminta kepada pemerintah daerah (pemda) di 5 DPSP mendorong minimal 29,5 juta perjalanan wisatawan nusantara. Caranya dengan mendorong penguatan kampanye, integrasi paket wisata, penambahan jalur dan frekuensi penerbangan hingga pengelolaan sampah di tempat wisata.

Selain itu, lanjut Luhut, pemda juga perlu mengalokasikan anggaran pariwisata pada 2023 minimal di atas 3 persen.

"Selain itu kami juga berfokus pada percepatan investasi di 5 destinasi tersebut hingga penyiapan pelatihan SDM berbasis kejuruan pariwisata di 5 DPSP tahun 2023 yang masih sangat terbatas," ucapnya.

Baca juga: Luhut Sepakati 4 Rekomendasi Isu Strategis Soal Pelestarian Hutan dan Perlindungan Sumber Air

Dengan adanya kolaborasi dan sinergi antar kementerian, lembaga, juga pemda, khususnya yang punya peran vital dalam mengeksekusi kebijakan dari pusat, Luhut yakin perbaikan aspek pariwisata berkualitas yang masih di bawah rata-rata bisa diprioritaskan dari program BBWI.

"Sehingga Indonesia dapat menempati peringkat 20-an pada Travel and Tourism Development Index tahun 2024," ujar Luhut.

Mantan Menko Polhukam itu menyarankan kepada seluruh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau UMKM yang ada di daerah agar tidak hanya menyediakan makanan atau pakaian, namun juga menyediakan berbagai jenis barang lainnya yang dapat ditawarkan kepada masyarakat, seperti teknologi.

Baca juga: Luhut: Aksi Pencegahan Korupsi yang Kita Kawal Bersama Telah Membuahkan Hasil yang Baik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com