Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Kereta Teknis di Jalur KCJB akibat "Human Error"? Ini Kata Kemenhub

Kompas.com - 22/12/2022, 12:12 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kecelakaan kereta teknis dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) terjadi karena faktor human error.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan M. Risal Wasal mengatakan, hingga saat ini, tim yang dikerahkan DJKA masih melakukan kajian untuk menemukan penyebab dari kecelakaan kereta teknis tersebut.

"Human error yang mana? Yang di atas kereta? Di lapangan? Banyak ya. Sabar," kata Risal saat ditemui di Stasiun Gambir, Jakarta, Kamis (22/12/2022).

"Tim sudah lapor, penelitian dilakukan lebih lanjut dan mencari apa penyebab sesungguhnya bisa terjadinya kecelakaan kemarin," sambungnya.

Baca juga: Tiket Kereta Api Libur Natal dan Tahun Baru Masih Tersedia

Risal mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan kecelakaan kereta teknis terjadi karena adanya kelalaian kerja.

Ia menegaskan, saat ini, DJKA, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), kepolisian masih melakukan investigasi terkait penyebab kecelakaannya.

"Nanti kalau salah ucap, enggak menarik jadinya terhadap penyebab, kenapanya itu iya tunggu kawan-kawan KNKT, tim investigasi, itu sudah gabungan, termasuk tim kepolisian gabung di situ karena ada korban," ujarnya.

Lebih lanjut, Risal mengatakan, akan dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) agar kecelakaan yang sama tidak terulang.

"Itu yang kita harapkan, nanti kita perbaiki di mana kekurangannya akan kita perbaikin," ucap dia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara menanggapi kecelakaan pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Padalarang, Bandung Barat, yang terjadi pada Ahad sore lalu, 18 Desember 2022.

Luhut menyebutkan kecelakaan terjadi murni akibat human error alias kesalahan pekerja di proyek tersebut.

"Ya orang, human error," sebut Luhut dikutip dari Kompas TV, Rabu (21/12/2022).

Baca juga: Kontraktor Proyek Kereta Cepat Didominasi Perusahaan China


Kejadian naas itu bermula saat kereta kerja meluncur sangat cepat dan kemudian menabrak mesin pembuatan rel (ballasted) yang sedang bertugas mengangkut barang untuk pembangunan proyek.

Kereta teknis yang mengalami kecelakaan berasal dari Synohidro, satu dari enam kontraktor engineering procurement construction (EPC) di proyek yang didanai utang dari China tersebut.

Sebagai informasi saja, mayoritas pengerjaan proyek ini memang digarap kontraktor dari Negeri Tirai Bambu. Itu sebabnya, banyak pekerja di KCJB berstatus warga negara China.

Sebagai contoh, untuk pengerjaan EPC, Indonesia hanya kebagian porsi 30 persen yang dikerjakan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

"Itu kecelakaan teknis, jadi mereka mau mengambil dan mengantar barang sudah sore hari, saya pikir dari laporan sementara ada tempat untuk penurunan kecepatannya mungkin dalam masalah remnya," jelas Luhut.

Baca juga: Luhut soal Kecelakaan Maut di Proyek Kereta Cepat: Human Error

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com