Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Tahun Depan BPDPKS Akan Danai Pekebun Rakyat Bangun Pabrik Mini Pengolahan Minyak Goreng

Kompas.com - 22/12/2022, 18:30 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Eddy Abdurachman mengatakan, pada tahun 2023, BPDPKS akan mendanai para pekebun rakyat untuk membangun pabrik mini produksi minyak goreng.

Sehingga para pekebun rakyat ini tak lagi mengandalkan penjualan tandan buah segar (TBS) namun bisa langsung mengolahnya menjadi minyak goreng.

"Begitu juga nanti dengan program sarana prasarana, ini menjadi refocusing kita. Bagaimana agar supaya pekebun-pekebun rakyat itu tadi tidak hanya mendapatkan hasil dengan menjual tandan buah segar," katanya ditayangkan secara virtual melalui Youtube BPDP Sawit, Kamis (22/12/2022).

"Tapi kami juga harapkan agar supaya mereka menikmati apabila dia bisa memproses lebih lanjut TBSnya tadi menjadi minyak goreng. Oleh karena itu nanti kemungkinan nanti di tahun 2023, kita sudah mulai mendanai pembangunan dari pabrik-pabrik minyak goreng mini," lanjut dia.

Baca juga: Usai Jokowi Resmi Cabut Larangan Ekspor CPO, Organisasi Petani Kelapa Sawit Minta Pembenahan Regulasi di BPDPKS

Dengan terbangunnya pabrik mini tersebut nanti, para pekebun rakyat yang selama ini menggantungkan penghasilannya dari tandan buah segar bisa langsung mendistribusikan produksi minyak goreng hasil olahannya ke pasaran daerah masing-masing.

"Yang bisa dikelola oleh lembaga-lembaga pekebun dengan kapasitas tidak terlalu besar tetapi bisa mengolah tandan buah segarnya itu menjadi produk minyak goreng yang nanti bisa dipasarkan langsung oleh mereka untuk masyarakatnya di sekitar itu," ujar Eddy.

Baca juga: Pengusaha Bisa Klaim Subsidi Minyak Goreng Curah ke BPDPKS

 


Wacana pendanaan pembangunan pabrik mini minyak goreng tersebut kata Eddy, sebagai upaya untuk mengatasi krisis minyak goreng. "Sehingga tidak lagi mereka ketergantungan apabila terjadi krisis minyak goreng seperti tahun-tahun sebelumnya," ucapnya.

Eddy pun memaparkan kinerja program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) sejak tahun 2016-2022, telah terealisasi seluas 273.666 hektar untuk 120.168 pekebun dengan dana mencapai Rp 7,52 triliun yang tersebar di 21 provinsi di Indonesia.

Namun pencapaian pada tahun ini, justru menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Eddy bilang, disebabkan kendala terhadap pemenuhan persyaratan keterangan tidak berada di kawasan hutan dan kawasan lindung gambut serta keterangan tidak berada di lahan Hak Guna Usaha (HGU).

Di sisi lain, program Insentif Biodiesel yang telah diimplementasikan sejak 2015 hingga tahun ini, telah menyalurkan volume biodiesel sebesar 42,98 juta kiloliter dengan dana yang telah dibayarkan sebesar Rp 144,59 triliun.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com