Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpengaruh Suku Bunga AS hingga Covid-19 di China, Harga Minyak Dunia Turun Lebih dari 1 Persen

Kompas.com - 23/12/2022, 07:15 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com – Harga minyak mentah dunia mengalami penurunan pada perdagagnan Kamis (22/12/2022) waktu setempat atau Jumat pagi waktu Indonesia/ WIB. Pergerakan harga minyak dipengaruhi oleh sentimen suku bunga dan pengetatan stok AS.

Mengutip CNBC, harga minyak berjangka Brent turun 1,5 persen menjadi 80,98 dollar AS per barrel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 1 persen menjadi 77,49 dollar AS per barrel.

Perdagangan minyak pada hari Kamis bergejolak, seiring dampak dari pengetatan stok minyak AS akibat badai musim dingin di AS. Ini dinilai tidak sebaganding dengan kekhawatiran kenaikan suku bunga The Fed, dan meningkatnya kasus Covid-19 di China yang mengurangi permintaan.

Baca juga: Stok di AS Berkurang, Harga Minyak Dunia Naik Lebih dari 2 Persen

Di awal perdagangan harga minyak sempat mengalami kenaikan setelah rilis data ekonomi AS menunjukkan jumlah orang yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran mengalami kenaikan, namun lebih kecil dari perkiraan pekan lalu. Sehingga diperkirakan ekonomi bisa pulih lebih cepat.

Analis di Price Futures Group di Chicago Phil Flynn mengatakan, dengan data ekonomi AS yang cerah meningkatkan kekhawatiran bahwa Fed akan lebih cenderung mengintensifkan kenaikan suku bunga. Namun, hal tersebut merupakan langkah yang dapat memperlambat ekonomi dan menghambat konsumsi bahan bakar.

"(Kebijakan suku bunga The Fed) mulai merusak momentum karena kekhawatiran Fed akan kembali memangkas pasar lagi," kata Phil Flynn.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Turun, Pertamina Review Penurunan Harga BBM Pertamax dkk


Pada saat yang sama, maskapai penerbangan membatalkan hampir 2.000 penerbangan AS yang dijadwalkan pada Kamis dan Jumat. Kondisi ini mengganggu ribuan perjalanan liburan dan mengirimkan sinyal bearish untuk permintaan bahan bakar perjalanan.

“Penguatan dollar AS dan penurunan ekuitas juga membatasi pergerakan harga minyak dunia. Ini terjadi bersamaan dengan kekhawatiran permintaan yang berasal dari lonjakan Covid-19 China,” kata Jim Ritterbusch dari Ritterbusch and Associates.

Seorang pejabat senior Organisasi Kesehatan Dunia China mengatakan, saat ini China tengah berjuang untuk mempertahankan jumlah lonjakan Covid-19. Dikatakan juga bahwa China tidak memiliki data yang akurat terkait Covid-19 di negara itu.

Sebuah rumah sakit Shanghai mengatakan kepada stafnya untuk bersiap dengan lonjakan baru Covid-19. Diperkirakan separuh dari 25 juta orang di kota itu akan terinfeksi pada akhir pekan depan, karena virus menyebar ke seluruh China, dan sebagian besar tidak terkendali.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Indocement Buka Lowongan Kerja hingga 8 Oktober 2023, Simak Persyaratannya

Indocement Buka Lowongan Kerja hingga 8 Oktober 2023, Simak Persyaratannya

Work Smart
4 Pulau di Riau Terancam Tenggelam, Luhut Minta Masyarakat Jangan Potong Mangrove

4 Pulau di Riau Terancam Tenggelam, Luhut Minta Masyarakat Jangan Potong Mangrove

Whats New
Menanam Mangrove, Upaya Jaga Ekosistem Pesisir Pulau Sambu Batam

Menanam Mangrove, Upaya Jaga Ekosistem Pesisir Pulau Sambu Batam

Whats New
Luhut Ungkap Jokowi Sudah Capek Hadiri Forum Internasional yang Tak Ada Hasil Konkret

Luhut Ungkap Jokowi Sudah Capek Hadiri Forum Internasional yang Tak Ada Hasil Konkret

Whats New
Dukung Energi Bersih, Konsorsium PGN, JGC, Osaka Gas, dan INPEZ Siap Komersialisasi Biomethane

Dukung Energi Bersih, Konsorsium PGN, JGC, Osaka Gas, dan INPEZ Siap Komersialisasi Biomethane

Whats New
Warga: 'War' Tiket Uji Coba Kereta Cepat Tak Sesulit Berburu Tiket K-Pop

Warga: "War" Tiket Uji Coba Kereta Cepat Tak Sesulit Berburu Tiket K-Pop

Whats New
Utang Pemerintah Kembali Meningkat, per Agustus Capai Rp 7.870,35 Triliun

Utang Pemerintah Kembali Meningkat, per Agustus Capai Rp 7.870,35 Triliun

Whats New
Kembangkan Teknologi mRNA, Etana Gandeng BRIN dan UNSW

Kembangkan Teknologi mRNA, Etana Gandeng BRIN dan UNSW

Whats New
Kemendag Bantah TikTok Punya Izin E-commerce

Kemendag Bantah TikTok Punya Izin E-commerce

Whats New
Dibanjiri Barang Impor, Asosiasi Tekstil: Utilitas Industri Hanya 50 Persen, Sangat Memperihatinkan

Dibanjiri Barang Impor, Asosiasi Tekstil: Utilitas Industri Hanya 50 Persen, Sangat Memperihatinkan

Whats New
Awak Kapal Tradisional Diberikan Sosialisasi Keselamatan Pelayaran

Awak Kapal Tradisional Diberikan Sosialisasi Keselamatan Pelayaran

Rilis
Robby Setiabudi Madjid Jadi Direktur Baru Petrokimia Gresik

Robby Setiabudi Madjid Jadi Direktur Baru Petrokimia Gresik

Whats New
Rawan Disalahgunakan, Pengamat Awasi Tren Meningkatnya PKPU dan Kepailitan

Rawan Disalahgunakan, Pengamat Awasi Tren Meningkatnya PKPU dan Kepailitan

Whats New
5 Tips Memilih Franchise Indonesia yang Menjanjikan

5 Tips Memilih Franchise Indonesia yang Menjanjikan

Whats New
SR019 Pecahkan Rekor Jumlah Investor SBN Ritel 2023

SR019 Pecahkan Rekor Jumlah Investor SBN Ritel 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com