BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Jenius

Tak Hanya Praktis, Ini Keuntungan Transfer Uang ke Luar Negeri lewat Aplikasi

Kompas.com - 23/12/2022, 17:27 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pukul delapan pagi. Bayangkan, kamu tergesa-gesa harus pergi ke bank sebelum antrean membeludak. Saat itu, kamu perlu segera bertransaksi mata uang asing. Padahal, transaksi yang dimaksud hanya untuk mengirim uang.

Aktivitas perbankan sebelum era digital tentunya tak sepraktis hari ini. Meski sebagian orang masih menjalaninya secara konvensional, saat ini, ada alternatif yang lebih mudah.

Transaksi perbankan, termasuk yang berkaitan dengan mata uang asing kini sudah bisa dilakukan dari mana pun melalui aplikasi. Dengan begitu, urusan menabung, menerima dan berkirim, serta menukar valas tak lagi mengharuskan seseorang datang secara langsung ke bank ataupun money changer.

Selamat tinggal kerepotan

Dengan menggunakan aplikasi, kamu yang rutin ataupun hanya sesekali bertransaksi mata uang asing akan terhindar dari kerepotan.

Selain hemat waktu, kamu jadi bisa melakukannya dari mana pun dan kapan pun selama punya ponsel dan koneksi internet. Hal ini cocok dengan gaya hidup modern yang serbacepat.

Selain itu, transaksi melalui aplikasi juga lebih aman dan dapat dilacak riwayatnya. Apalagi, jika aplikasi keuangan yang dipakai untuk bertransaksi memiliki izin resmi. Kamu bisa menggunakannya tanpa khawatir. Sudah begitu, kamu juga bisa mengecek histori keuanganmu setiap saat.

Saat ini, aplikasi keuangan yang sudah mengakomodasi kebutuhan transaksi mata uang asing dan dapat dipakai para pengguna Tanah Air adalah Jenius dari Bank BTPN.

Jenius berinovasi dengan menghadirkan fitur Mata Uang Asing yang akan memudahkan kamu dalam melakukan aktivitas transaksi internasional, mulai dari jual, beli, kirim, hingga terima mata uang asing dari dan ke berbagai bank di dunia tanpa harus mengurus dokumen tambahan terlebih dahulu, semuanya dapat dilakukan dalam satu aplikasi.

Saat ini, terdapat tujuh mata uang asing yang tersedia pada aplikasi Jenius, yakni dollar AS (USD), dollar Australia (AUD), dollar Hong Kong (HKD), dollar Singapura (SGD), Euro (EUR), poundsterling Inggris (GBP), dan yen Jepang (JPY).

Baca juga: Jenius Luncurkan Kartu Kredit Jenius Visa, Simak Promonya

Kamu bisa mengaktifkan, menjual, dan membeli salah satu atau seluruh mata uang tersebut saat ingin bertransaksi valas. Adapun transaksi tersebut saat ini hanya dapat dilakukan pada hari kerja (Senin-Jumat), mulai pukul 09.00 hingga 18.00 WIB (di luar hari libur nasional).

Untuk menggunakan fitur tersebut, kamu harus melakukan aktivasi mata uang asing yang dipilih terlebih dahulu.

Setelah itu, kamu bisa menghubungkan mata uang tersebut ke Kartu Debit Jenius Visa (m-Card) berwarna oranye dan menggunakannya untuk bertransaksi online maupun offline, termasuk tarik tunai di jaringan Visa seluruh dunia. Lewat layanan ini, nilai mata uang asing yang diterima bisa semakin optimal dan tak perlu dikonversi lagi.

Khusus untuk transaksi pengiriman mata uang asing ke bank luar negeri, pengguna perlu melakukannya pada hari kerja mulai pukul 09.00 hingga 14.00 WIB. Biasanya, proses ini membutuhkan waktu sekitar dua hingga lima hari kerja tergantung kebijakan bank tujuan.

Sementara, pengiriman ke sesama pengguna Jenius dapat dilakukan secara instan dan real-time, tanpa dikenakan biaya apa pun. Pengiriman mata uang asing ini juga dapat dilakukan kapan saja tanpa batasan hari dan jam operasional, nasabah cukup memasukkan "$Cashtag" dan nama unik pengganti nomor rekening. Setelah itu, nama penerima akan muncul di opsi layanan.

Bila ingin dana yang ditransfer ke penerima tak terpotong, kamu dapat menggunakan pengiriman full amount. Untuk menggunakan layanan ini, kamu akan dikenakan tarif sebesar 25 dollar AS per transaksi.

Cara kirim mata uang asing dengan Jenius

Pengiriman mata uang asing yang dilakukan kepada rekening bank dan sesama pengguna Jenius memiliki metode berbeda.

Untuk melakukan pengiriman valas ke rekening luar negeri, kamu cukup memilih fitur Mata Uang Asing yang ada di halaman utama aplikasi jenius.

Kemudian, pilih opsi ‘Transfer’ dan masukkan informasi detail bank tujuan yang terdiri dari kode Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunications (SWIFT), kode international bank account number (IBAN), kode sortir, dan nomor rekening.

Setelah itu, kamu akan diminta untuk melengkapi informasi terkait penerima. Pastikan informasi yang dimasukkan sesuai untuk memperlancar proses.

Baca juga: Jenius Luncurkan Kartu Kredit Digital, Transaksi Diatur lewat Aplikasi

Lalu, kamu akan diminta untuk memasukkan jumlah dana yang akan dikirim. Pada bagian ini, kamu kamu akan diberikan opsi untuk penggunaan layanan full amount.

Setelah memilih opsi, kamu akan diminta untuk memasukkan password Jenius. Selanjutnya, pilih opsi "Submit" untuk melakukan pengiriman.

Sementara untuk mengirim mata uang asing ke sesama pengguna Jenius, kamu juga perlu memilih opsi "Transfer" yang ada pada fitur Mata Uang Asing.

Kemudian, pilih opsi "Kirim ke Jenius" dan masukkan nomor rekening mata uang asing tujuan. Lalu, pilih opsi "Periksa".

Sebagai catatan, setiap mata uang asing di Jenius memiliki nomor rekening yang berbeda. Meski demikian, kamu bisa melihat seluruh rekening di dalam satu aplikasi Jenius. Untuk mengirim ke sesama Jenius, kamu bisa memasukkan opsi "$Cashtag" sebagai pengganti nomor rekening untuk mengirim mata uang asing.

Selanjutnya, lengkapi data terkait penerima dan pilih opsi "Lanjut". Setelah itu, masukkan password Jenius dan pilih opsi "Submit" untuk melakukan pengiriman.

Untuk diketahui, terdapat sejumlah biaya yang dikenakan untuk layanan tersebut. Salah satunya, biaya provisi sebesar 0,125 persen dari uang yang akan dikirim dengan biaya minimal 10 dollar AS dan maksimal 150 dollar AS. Selain itu, ada juga biaya telex sebesar Rp 50.000.

Adapun limit maksimal dana yang dapat disimpan di aplikasi Jenius sebesar 100.000 dollar AS atau setara Rp1,564 miliar (dengan kurs Rp15.645 per dolar AS).

Bisa terima dan menabung mata uang asing

Selain transfer, fitur Mata Uang Asing pada aplikasi Jenius juga dapat digunakan untuk menerima kiriman valas.

Adapun untuk menerima dana transfer mata uang asing, kamu hanya perlu memberikan nomor rekening pribadi dan kode SWIFT ke pengirim.

Bagi yang ingin mengetahui kode SWIFT dan nomor rekening yang dimiliki, kamu bisa melihatnya di halaman Wealth setelah kamu aktivasi Mata Uang Asing.

Pada halaman tersebut, pilih opsi "Cash" dan pilih mata uang asing. Setelah itu, kamu akan mendapatkan info terkait nomor rekening dan kode SWIFT yang dimiliki.

Tak sampai di situ, kamu yang ingin menabung dengan mata uang dolar AS juga dapat melakukannya lewat fitur Mata Uang Asing.

Untuk menabung dolar AS, kamu perlu melakukan aktivasi mata uang dengan memilih ikon "+" pada halaman utama atau melalui opsi "Aktifkan Mata Uang Asing" yang ada di halaman Wealth.

Jika opsi dolar AS sudah aktif, kamu bisa langsung melakukan pembelian mata uang asing yang tersedia Senin-Jumat, mulai pukul 09.00 hingga 18.00 WIB dengan setoran awal minimal 10 dolar AS.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Jenius Connect (@jeniusconnect)

Untuk diketahui, saat ini Jenius memberikan bunga 2 persen per annum (pa) untuk rekening tabungan Mata Uang Asing dollar AS.

Nasabah bisa menikmati bunga tersebut tanpa saldo minimum tertentu. Sebagai catatan, bunga dapat berubah sewaktu-waktu dan setiap perubahan akan diinformasikan ke nasabah sesuai ketentuan yang berlaku.

Setiap aktivasi dan menabung Mata Uang Asing, termasuk dollar yang dilakukan pada aplikasi Jenius, nasabah tidak akan dikenakan biaya tambahan.

Adapun untuk membeli atau menambah saldo tabungan dollar AS, kamu hanya perlu pilih opsi "Beli" yang ada pada fitur Mata Uang Asing dan menentukan jumlah pembelian.

Dengan memakai fitur Mata Uang Asing di aplikasi Jenius, transaksi valas jadi lebih mudah, bukan?

Untuk informasi lebih lanjut terkait fitur Mata Uang Asing Jenius, silakan kunjungi tautan berikut.


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com