JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI/IDX) mendorong industri hotel dan kuliner untuk mengembangkan usaha dan menjangkau investor yang lebih luas menuju Initial Public Offering (IPO).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berharap pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif mampu menjadi game changer yang dapat membuka peluang usaha dan penciptaan 4,4 juta lapangan kerja baru.
"Potensi dan peluang yang begitu besar khususnya juga pada pasar modal diharapkan dapat mendorong dan mengakselerasi para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk dapat melantai di Bursa Efek Indonesia dengan skema penawaran umum perdana saham atau yang dikenal dengan nama Initial Public Offering," kata dia dalam siaran pers, dikutip Jumat (23/12/2022).
Baca juga: KPPOD Minta Kepala Daerah Tidak Hanya Fokus ke Politik pada 2023
Ia menambahkan, Papan Akselerasi diluncurkan pada 2019 dengan tujuan untuk memfasilitasi perusahaan dengan aset skala kecil dan menengah agar bisa tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Sampai dengan saat ini, sudah terdapat 25 Perusahaan Tercatat yang telah masuk dalam Papan Akselerasi.
Sandiaga menuturkan jika perusahaan dirasa sudah sehat, sustainable, siap naik kelas, tidak perlu menunggu besar untuk go public, tapi besar dengan go public melalui pembiayaan pasar modal.
Sementara itu, Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf Anggara Hayun Anujuprana menjelaskan, pihaknya dan BEI juga mengadakan Demo Day menuju IPO. Peserta kegiatan ini berasal dari Profesi Penunjang Pasar Modal, seperti Law Firm, Kantor Akuntan Publik, dan Underwriter.
Baca juga: Antisipasi Banjir di Tol Saat Nataru, Menhub Imbau Masyarakat Tetap Waspada
"Profesi Penunjang Pasar Modal juga perlu dilakukan standardisasi dan dilakukan pertemuan dengan skema one by one dengan peserta IDX Incubator," kata dia.
Dengan adanya pendampingan, ia berharap dapat berperan sebagai penyemangat bagi usaha pariwisata dan ekonomi kreatif dapat segera menuju IPO dan mencatatkan sahamnya di BEI.
"Agar dapat mengembangkan usahanya, menciptakan lapangan kerja, serta berkarya bagi ibu pertiwi," tandas Hayun.
Baca juga: Akhir 2022, Petumbuhan Uang Beredar di Indonesia Melambat
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.