Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

5 Kesalahan Manajemen Keuangan yang Perlu First Jobbers Waspadai

Kompas.com - 24/12/2022, 09:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Brigitta Valencia Bellion

KOMPAS.com - Uang adalah benda yang menyengkan tapi bisa juga menjadi malapetaka. Keadaan terakhir bisa terjadi jika kita tak bisa mengelola keuangan dengan baik, misalnya punya banyak utang atau pengeluaran yang lebih besar dari pemasukan.

Biasanya, first jobbers kerap mengalami masalah itu. Pasalnya, mereka terkadang terlalu bersemangat saat mendapat gaji pertama. Ada pula yang memaksakan gaya hidup sesuai teman-teman kantor padahal gaji yang diterima hanya cukup memenuhi kebutuhan primer.

Kesalahan manajemen keuangan ini juga dijelaskan dalam siniar Obsesif musim ketujuh episode “Kesalahan Manajemen Keuangan First Jobbers” dengan tautan akses dik.si/ObsesifAnimoE5 yang bekerja sama dengan akun Instagram @animolife.

Lantas, apa saja kesalahan keuangan yang harus diwaspadai?

1. Pengeluaran Lebih Banyak dari Penghasilan

Saat mendapatkan gaji pertama, first jobbers terkadang terlena untuk membelanjakan uang mereka. Selain itu, barang yang dibeli pun tak sesuai dengan gaji mereka. Alhasil, pengeluaran pun jadi lebih besar dari penghasilannya.

Baca juga: Apa Saja Stereotip Masyarakat terhadap Mahasiswa?

Untuk mengatasinya, kita harus bisa menahan diri untuk tak mengikuti gaya hidup orang lain dan mengatur kembali pengeluaran. Misalnya, dengan membatasi uang untuk belanja sebesar Rp1 juta per bulan.

2. Tidak Membuat Catatan Keuangan

Banyak first jobbers yang luput untuk membuat catatan keuangan. Mereka menganggap bahwa gaji yang mereka miliki sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka. Akan tetapi, saat ada pengeluaran yang tak diketahui, tentu saja ini bisa jadi masalah.

Mencatat keuangan penting dilakukan karena bisa membantu first jobbers untuk mengetahui detail pengeluaran dan pemasukan. Hal ini juga bisa mengingatkan kita untuk membatasi tingkat konsumtif.

Kita bisa memanfaatkan Excel untuk mencatat keuangan. Bahkan, kini tersedia berbagai aplikasi pencatat keuangan yang bisa membantu kita untuk mengkategorikan pemasukan dan pengeluaran.

3. Memiliki Utang yang Besar

Sebagai first jobbers, beradaptasi dengan teman-teman kantor adalah hal yang harus dilakukan. Untuk bisa berbaur, beberapanya bahkan memaksakan gaya hidup yang tak sesuai dengan gaji.

Hal inilah yang membuat mereka terkadang berutang atau menggunakan fitur Pay Later. Padahal, memiliki utang adalah pemborosan uang. Kita juga jadi tak bahagia menghabiskan uang karena hanya berorientasi pada orang lain.

Selain itu, utang yang memiliki bunga tentu berbahaya, terlebih jika pekerjaan kita masih berstatus kontrak.

4. Belanja dengan Impulsif

Belanja secara impulsif adalah perilaku yang membuat kita membeli sesuatu yang tidak direncanakan. Misalnya, saat melihat suatu barang diskon, kita buru-buru membelinya karena takut kehabisan. Padahal, di bulan tersebut, barang itu pun masih tersedia.

Baca juga: 5 Peluang Investasi yang Bisa Dipilih Saat Resesi 2023

Jika perlu mengeluarkan uang, sebaiknya buatlah daftar prioritas. Selain itu, penting untuk menahan diri untuk tak membeli barang-barang yang tak diperlukan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com