Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Minta Perbankan Tidak Naikkan Bunga Kredit, Ini Respons BCA

Kompas.com - 25/12/2022, 09:06 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) merespons imbauan Bank Indonesia (BI) untuk tidak segera mentransmisikan kenaikan suku bunga acuan BI ke kenaikan bunga kredit perbankan.

Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan, meski BI telah menaikkan suku bunga acuan 2 persen selama 2022, namun BCA masih belum menaikkan bunga kredit.

Adapun suku bunga dasar kredit (SBDK) BCA saat ini tetap sama, yakni kredit korporasi 7,95 persen, kredit retail 8,20 persen, kredit konsumsi KPR 7,20 persen, dan kredit konsumsi non-KPR 5,96 persen.

"Hingga saat ini kami belum menaikkan suku bunga kredit," ujarnya kepada Kompas.com, dikutip Minggu (25/12/2022).

 Baca juga: Harga Telur Ayam Naik, BI Perkirakan Inflasi Desember 2022 Capai 0,48 Persen


Dia menjelaskan, BCA sebagai salah satu perbankan nasional berkomitmen mendukung kebijakan dan arahan dari pemerintah, regulator, dan otoritas perbankan, termasuk BI.

Terlebih, saat ini kondisi likuiditas perbankan nasional masih stabil sehingga memungkinkan perbankan untuk menyediakan kredit dengan suku bunga terjangkau untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Kami juga mengapresiasi pernyataan Bank Indonesia tersebut merupakan hal yang positif dalam mendukung pemulihan perekonomian domestik di tengah tantangan yang ada," ucapnya.

Menurutnya, langkah BI menaikkan suku bunga acuan sebanyak lima kali sepanjang tahun ini menjadi 5,5 persen lantaran telah mempertimbangkan fundamental ekonomi, termasuk menstabilkan nilai tukar rupiah dan memperkuat pemulihan ekonomi nasional.

Baca juga: BI Rate Naik, Ekonom: Bank-bank Tidak Akan Tergoda Naikkan Suku Bunga Kredit

Kendati demikian, BCA akan mengkaji dampak dari tren kenaikan suku bunga acuan ini dan menyiapkan strategi yang tepat untuk menghadapinya agar masyarakat tetap terlayani dengan optimal.

Meski suku bunga kredit masih belum terdampak kenaikan suku bunga acuan BI, namun sejak Oktober 2022 perseroan telah menaikkan suku bunga deposito valuta asing (valas) yang saat ini berkisar 0,75-1,75 persen.

Sementara itu, sejak November 2022, BCA juga telah menaikkan suku bunga deposito rupiah secara bertahap. Saat ini, deposito rupiah berkisar 2-2,10 persen.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan BI mengambil langkah menaikkan suku bunga acuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah gejolak global dan mengendalikan inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu.

Baca juga: BI Siapkan Uang Tunai Rp 117,7 Triliun untuk Ketersediaan Selama Libur Nataru

Terbukti hingga kini suku bunga acuan BI telah naik sebanyak 2 persen, pertumbuhan ekonomi RI tetap tinggi di 5,72 persen yoy pada Kuartal III 2022, dan inflasi turun ke 5,42 persen di November 2022.

Namun demikian, kinerja ekonomi yang positif itu harus terus ditingkatkan sehingga perbankan nasional diminta untuk tidak buru-buru mentransmisikan kenaikan suku bunga acuan ke suku bunga kredit.

"Memang tidak ada keinginan dari BI untuk kenaikan suku bunga BI rate ini kemudian akan diikuti secara berlebihan oleh kenaikan suku bunga di kredit di dalam negeri," ujarnya saat konferensi pers, Kamis (22/12/2022).

BI mengaku terus berupaya untuk memastikan likuditas perbankan tetap longgar agar mendukung ketersediaan dana bagi perbankan untuk penyaluran kredit atau pembiayaan bagi dunia usaha.

Pada November 2022, BI mencatat rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tetap tinggi yakni mencapai 30,42 persen.

"Sekarang AL/DPK itu kami pastikan lebih dari memadai bagi perbankan untuk menyalurkan kredit tanpa harus menaikkan suku bunga," ucapnya.

Baca juga: Suku Bunga Acuan Naik 2 Persen, BI Minta Perbankan Tidak Naikkan Bunga Kredit

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

5 Penyebab Orang Memilih Berganti Karier, Tak Senang hingga Tantangan

5 Penyebab Orang Memilih Berganti Karier, Tak Senang hingga Tantangan

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat di Awal Pekan, Ini Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat di Awal Pekan, Ini Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Anak Buah Sri Mulyani Bantah Tudingan Bea Cukai Persulit Barang Masuk TKI

Anak Buah Sri Mulyani Bantah Tudingan Bea Cukai Persulit Barang Masuk TKI

Whats New
[POPULER MONEY] Cara Menukar Uang Logam Rp 1.000 yang Ditarik BI | Jawaban Anies Soal Urgensi Bangun IKN

[POPULER MONEY] Cara Menukar Uang Logam Rp 1.000 yang Ditarik BI | Jawaban Anies Soal Urgensi Bangun IKN

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan di ATM BRI, BNI, BCA, dan Mandiri

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan di ATM BRI, BNI, BCA, dan Mandiri

Spend Smart
Cara Bayar Tagihan IndiHome lewat DANA, GoPay, OVO, dan LinkAja

Cara Bayar Tagihan IndiHome lewat DANA, GoPay, OVO, dan LinkAja

Spend Smart
Simak Perbedaan ATM Link dan ATM Bersama

Simak Perbedaan ATM Link dan ATM Bersama

Whats New
PTPN III Resmi Bentuk 2 Sub Holding, Gabungan dari 13 Perusahaan

PTPN III Resmi Bentuk 2 Sub Holding, Gabungan dari 13 Perusahaan

Whats New
Apa yang Terjadi Kalau Masyarakat Tak Lakukan Pemadanan NIK dan NPWP?

Apa yang Terjadi Kalau Masyarakat Tak Lakukan Pemadanan NIK dan NPWP?

Whats New
Di Tengah Perlambatan, Pekerja Digital Perlu Tingkatkan Ketrampilan

Di Tengah Perlambatan, Pekerja Digital Perlu Tingkatkan Ketrampilan

Work Smart
BRI Buka Lowongan Kerja hingga 8 Desember 2023, Simak Kualifikasinya

BRI Buka Lowongan Kerja hingga 8 Desember 2023, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Tingkatkan Pembiayaan Hijau, BSI Gandeng 3.300 Pengembang

Tingkatkan Pembiayaan Hijau, BSI Gandeng 3.300 Pengembang

Whats New
Menko Airlangga: Transformasi Digital pada Healthtech Industry jadi Kunci Manfaatkan Momentum Bonus Demografi

Menko Airlangga: Transformasi Digital pada Healthtech Industry jadi Kunci Manfaatkan Momentum Bonus Demografi

Whats New
Menko Airlangga Tegaskan Indonesia Siap Menjadi Produsen Kendaraan Listrik bagi Pasar Global

Menko Airlangga Tegaskan Indonesia Siap Menjadi Produsen Kendaraan Listrik bagi Pasar Global

Whats New
Miliarder Ini Sebut Rumah Mewah Tak Jamin Kebahagiaan

Miliarder Ini Sebut Rumah Mewah Tak Jamin Kebahagiaan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com