Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Vale Indonesia Salurkan Rp 40 Miliar untuk Bantu Petani di Area Tambang Kembangkan Peranian Organik

Kompas.com - 27/12/2022, 12:50 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comPT Vale Indonesia Tbk atau PTVI dengan kode emiten INCO telah menyalurkan total Rp 40 miliar pada tahun 2021 untuk pengembangan masyarakat dan peningkatan fasilitasi sosial. Salah satu program utamanya adalah pertanian organik di sekitar area pertambangan.

CEO PT Vale Indonesia Febriany Eddy mengatakan, pihaknya mendukung pertanian lokal dan mengubah kegiatan budidaya pertanian petani di sekitar area tambang ke metode organik.

Dia bilang, sebagai pengelola lahan pertambangan nikel tertua di Indonesia, program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) merupakan faktor penting untuk memastikan masyarakat di sekitar wilayah operasional dapat hidup dan bertumbuh secara berkelanjutan.

“Sejak tahun 2015, PTVI menjadikan pertanian organik sebagai salah satu program PPM yang terfokus untuk mendukung pengembangan masyarakat lokal. Karena kami percaya bahwa keberlanjutan adalah identitas inti dari perusahaan kami untuk meningkatkan kehidupan dan mengubah masa depan bersama atau ‘Vale Purpose’,” kata Febriany dalam siaran pers, Selasa (27/12/2022).

Baca juga: Gelar RUPSLB, Vale Indonesia Rombak Jajaran Komisaris

Febriany menambahkan, dengan pengalaman selama 54 tahun beroperasi di Sulawesi Selatan, PTVI terus menjadi mitra yang dapat diandalkan bagi masyarakat setempat dengan memastikan keseimbangan antara kemakmuran ekonomi, konservasi ekologi, dan dampak sosial.

Pada tahun 2021, terdapat total 43.205 penerima bantuan langsung dan kurang lebih 172.820 penerima bantuan tidak langsung dari seluruh program PPM di seluruh wilayah operasional PTVI. Salah satu program PPM yang menjadi fokus adalah penerapan konsep System of Rice Intensification (SRI) Organik di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Metode SRI Organik telah berhasil mengurangi ketergantungan petani terhadap produk kimia, seperti pupuk dan pestisida. Kebutuhan akan pupuk dan pestisida kimia yang relatif mahal membuat petani seringkali menunggu bantuan dari pemerintah atau pihak lainnya.

Baca juga: Vale Indonesia Bidik Target Produksi Nikel 70.000 Ton Tahun Depan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com