NEW YORK, KOMPAS.com – Harga minyak mentah dunia stabil pada perdagangan Selasa (27/12/2022) waktu setempat atau Rabu pagi waktu Indonesia/WIB. Pergerakan harga minyak mentah dipengaruhi oleh sentimen peningkatan produksi minyak AS hingga pelonggaran pembatasan Covid-19 di China.
Mengutip CNBC, harga minyak mentah Brent mengalami kenaikan 66 sen atau 0,8 persen menjadi 84,58 dollar AS per barrel. Sementara itu, West Texas Intermediate AS hanya naik 18 sen pada level 79,73 dollar AS per barrel.
Kilang di sepanjang pantai teluk mulai melanjutkan operasi dan meningkatkan produksi usai badai musim dingin. Hal ini menyebabkan hilangnya daya, instrumentasi, dan uap pada fasilitas di sepanjang Pantai Teluk AS.
Badai musim dingin juga memotong produksi minyak dan gas dari North Dakota ke Texas. Otoritas Pipa Dakota Utara mengatakan, produksi akan dibatasi sekitar 450.000 hingga 500.000 barrel minyak per hari selama akhir pekan Natal di ladang minyak Bakken.
Namun otoritas menambahkan, operator akan bekerja dengan cepat untuk memulihkan produksi yang hilang.
"Cuaca AS diperkirakan membaik minggu ini, yang berarti reli mungkin tidak akan berlangsung terlalu lama," kata Kazuhiko Saito, kepala analis di Fujitomi Securities.
Baca juga: China Longgarkan Aturan Perjalanan, Harga Minyak Merangkak Naik
Sementara itu, China akan berhenti mewajibkan wisatawan yang datang untuk melakukan karantina, mulai 8 Januari 2023. Komisi Kesehatan Nasional mengatakan keputusan tersebut merupakan langkah besar menuju pelonggaran pembatasan di perbatasan yang telah ditutup sejak 2020.
“Ini tentu sesuatu yang diharapkan oleh para pedagang dan investor,” kata analis Avatrade Naeem Aslam.
Baca juga: Ada Pembatasan Harga Minyak Rusia, Harga Minyak Mentah Dunia Anjlok
Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Selasa juga menandatangani dekrit yang melarang pasokan minyak dan produk minyak ke negara-negara yang berpartisipasi dalam pembatasan harga mulai 1 Februari 2023 selama lima bulan.
Kekhawatiran atas kemungkinan pemotongan produksi oleh Rusia juga memberikan dukungan harga minyak mentah.
Rusia diperkirakan akan memangkas produksi minyak sebesar 5 persen hingga 7 persen pada awal 2023 sebagai tanggapan terhadap pembatasan harga.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.