Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kinerja di 2022 Kurang Menggembirakan, Bagaimana Prospek Saham Bank Digital di 2023?

Kompas.com - 28/12/2022, 14:10 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja saham-saham bank digital sepanjang tahun ini kurang menggemberikan. Harga saham bank digital sejak awal tahun hingga Desember ini terkoreksi signifikan, bahkan besarannya mencapai double digit.

Anjloknya harga saham terjadi setelah pada 2021 saham-saham bank digital menikmati rally panjang. Namun, pada tahun ini investor mulai melihat, harga saham bank digital telah terlalu mahal atau overvalued, tercermin dari price to book value ratio (PBVR) masing-masing saham.

Lantas, bagaimana prospek saham bank digital pada tahun depan?

Baca juga: Buka-bukaan Bos Bank Jago soal Potensi Bank Digital

Kinerja keuangan bank digital yang telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) terus menunjukan perbaikan. Sejumlah bank digital, seperti PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) bahkan sudah mencatatkan laba bersih secara tahun berjalan.

Analis MNC Sekuritas Widi Tirta Gilang Citradi menilai prospek bank digital pada tahun depan masih menjanjikan. Namun, industri ini masih akan menghadapi tantangan seperti pelemahan daya beli masyarakat, inflasi, dan suku bunga tinggi.

"Apabila inflasi berhasil dijinakkan dan suku bunga acuan sudah mulai moderat, bank digital bisa berkibar lagi tapi dengan sejumlah syarat," ujar Tirta dalam keterangannya, Rabu (28/12/2022).

Baca juga: Rapor Bank Digital Kuartal III 2022: ARTO, BBHI, AGRO Raup Laba, BANK dan BBYB Masih Rugi

Menurutnya, syarat paling mendasar untuk terus tumbuh bagi bank digital adalah kemampuan memperluas kerja sama ekosistem. Pada saat bersamaan, bank digital perlu mengendalikan potensi risiko.

"Ini dua hal yang tidak terpisahkan. Untuk bertumbuh, bank digital harus mampu memperbanyak partner bisnis. Masalahnya, memperluas partnership sama dengan menaikkan tingkat risiko," tuturnya.

Lebih lanjut Ia bilang, jika mengandalkan ekosistem berdasarkan grup sendiri atau satu afiliasi, bank digital menghadapi dua tantangan, yakni risiko terkonsentrasi di satu titik. Kedua, bank tidak terpacu untuk meningkatkan kapasitasnya karena terlalu nyaman dengan grup sendiri. 

Ia mencontohkan kolaborasi yang dilakukan oleh Bank Jago. Selain terafiliasi dengan GoTo Gojek Tokopedia, Bank Jago juga telah berkolaborasi dengan platform Stockbit dan Bibit.

"Belum lagi rencana kolaborasi dengan BFI Finance (BFIN) dan Carsome," ucapnya.

Baca juga: OJK Sebut Belum Ada Bank Digital di Indonesia, Ini Penjelasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com