Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lakukan Banyak Perubahan, Bos BTN: Laba Tahun Ini Paling Tinggi Bahkan dari Sebelum Pandemi

Kompas.com - 28/12/2022, 19:10 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN belakangan terus melakukan berbagai perbaikan sehingga diperkirakan kinerja tahun ini akan moncer.

Wakil Direktur Utama Bank BTN Nixon L.P. Napitupulu mengatakan, hal ini terlihat dari laba bersih perseroan selama Januar-November 2022 tercatat tumbuh 41,51 persen secara tahunan menjadi Rp 2,79 triliun.

"This is not the beauty one tapi saya bilang ini angka tercantiknya BTN dan saya bisa bilang laba akhir tahun ini akan jadi laba paling tinggi even sebelum Covid-19," ujarnya saat Media Luncheon di The Ritz-Carlton Pacific Place SCBD, Jakarta, Selasa (27/12/2022).

Baca juga: Siasati Nasabah Lari ke Pinjol, BTN Perkuat Pasar di Market Top Up Pinjaman

Laba bersih ini ditopang oleh perbaikan struktur biaya dana dengan peningkatan signifikan pada produk giro. Pada Novermber 2022, tabungan dan giro (current account saving account/CASA) meningkat 25,9 persen secara tahunan menjadi Rp 153,74 triliun.

CASA ini didominasi oleh produk giro yang meningkat 57,4 persen menjadi Rp 115,49 triliun. Namun, deposito perseroan tercatat turun 5,36 persen menjadi Rp 168,1 triliun.

Secara keseluruhan, Dana Pihak Ketiga (DPK) perseroan meningkat 7,38 persen menjadi Rp 321,83 triliun. Hal tersebut berhasil menurunkan beban bunga sebesar 19 persen menjadi Rp 9,48 pada November 2022.

BTN Bakal Bagikan Dividen

Dengan perolehan laba yang diperkirakan akan tembus Rp 3 triliun selama 2022, BTN memastikan akan membagikan dividen untuk tahun buku 2022.

Baca juga: BTN Bidik Pasar KPR Segmen Menengah Atas

"Kita juga sudah janji ke market pasti (membagikan) dividen walaupun dividen itu ikut policy-nya government," ucapnya.

Dia bilang, dengan berbagai perubahan fundamental yang dilakukan BTN belakangan ini, dia yakin akan berpengaruh pada perubahan pengelolaan, bisnis proses, hingga governance perseroan.

Terlebih di awal tahun depan perseroan akan meluncurkan SuperApp BTN Mobile yang mengukuhkan upaya BTN untuk bertransformasi ke digital.

"BTN hari ini sangat berbeda dengan BTN 3-4 tahun lalu. BTN dulu bermasalah karena masuk ke portofolio yang salah namanya highrise building. Karena BTN itu keahliannya di rumah tapak, jadi kita melarikannya pun ke keahliannya," jelasnya.

Aset dan Penyaluran Kredit BTN Tumbuh Positif

Selain laba, bank pelat merah ini juga diperkirakan akan mencatat total aset dan penyaluran kredit yang moncer di 2022. Hal ini didukung oleh transformasi digital yang terbukti efektif menekan cost of fund perseroan yang saat ini berada di kisaran 3 persen.

Pada akhir November 2022 aset BTN telah mencapai Rp 397,51 triliun sehingga Nixon memperkirakan aset perseroan akan genap menjadi Rp 400 triliun di akhir tahun 2022.

Sementara itu, dia memperkirakan pada akhir tahun ini penyaluran kredit BTN akan tembus Rp 300 triliun lantaran pada akhir November penyaluran kredit telah mencapai Rp 295,58 triliun atau tumbuh 8,09 persen secara tahunan.

"saya pikir yang terjadi ini mencerminkan perubahan, bahwa kita benar-benar melakukan perubahan yang banyak di tahun ini," tuturnya.

Baca juga: Kurangi Kredit Bermasalah Rp 1 Triliun, BTN Bakal Jual Aset Apartemen di Awal 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com