Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diprediksi Turun, Seperti Apa Prospek Investasi Real Estate di 2023?

Kompas.com - 29/12/2022, 10:30 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen real estate dan investasi Jones Lang LaSalle (JLL), memprediksi Volume investasi real estate di Asia Pasifik diperkirakan akan turun sebesar 5-10 persen pada tahun 2023, melanjutkan penurunan sebesar 25 persen secara tahunan pada 2022.

Menurut laporan terbaru JLL penurunan ini disebabkan oleh kondisi ekonomi dan keuangan yang bergejolak sehingga mempengaruhi sentimen pasar.

Chief Research Officer Asia Pacific JLL Roddy Allan mengatakan, optimisme yang dipicu oleh ekspektasi bahwa pandemi akan segera berakhir perlahan beralih menjadi sikap kehati-hatian di tengah kekhawatiran tentang inflasi, suku bunga, dan geopolitik.

Meskipun kawasan Asia Pasifik cenderung lebih baik karena permintaan domestik yang lebih kuat, kawasan ini tidak akan luput dari tantangan yang lebih luas.

"Akibatnya, akan ada peningkatan tekanan kepada pembuat kebijakan untuk berhati-hati dalam menyeimbangkan langkah-langkah dukungan saat ketidakpastian terus berlanjut," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (28/12/2022).

Baca juga: Tertarik Bisnis Real Estate? Yuk Simak Pengertian dan Jenis-Jenisnya

Meskipun kegiatan investasi melambat, JLL mengharapkan investor akan melihat ke sektor-sektor yang memiliki potensi faktor penarik struktural dan keuntungan yang lebih tinggi seperti pusat data, logistik, multikeluarga, dan sejumlah proyek greenfield yang terjadwal di pasar negara berkembang, termasuk India dan Asia Tenggara.

JLL memprediksi Jepang akan muncul sebagai tujuan investasi paling menarik, didukung pelemahan nilai tukar Yen ditambah dengan suku bunga yang rendah.

Sementara itu, status Singapura sebagai tempat berlindung yang aman dan fundamental properti yang sehat akan terus menarik modal investasi.

Baca juga: Cara yang Tepat Berinvestasi di Sektor Real Estate

 


Kemudian sistem kerja Australia yang sangat transparan serta karakteristik beta yang rendah dapat menarik para investor inti.

"Prospek pasar real estat Asia Pasifik untuk 2023 masih memiliki ketidakpastian yang terus berlanjut. Sementara, prospek real estat yang tampak menantang dalam jangka pendek juga menghadirkan banyak peluang. Gangguan terhadap ekonomi akan relatif singkat, dan pelaku pasar harus berpikir untuk melampaui periode ini dengan memanfaatkan peluang yang ada di depan," jelasnya.

Namun, tren sebaliknya terjadi di industri perhotelan. Aliran investasi ke aset perhotelan diperkirakan meningkat 6 persen di 2023, melanjutkan kenaikan sebesar 10 hingga 15 persen pada 2022 seiring pelonggaran pembatasan akibat pandemi.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com