Fasilitasi Kebutuhan Pembiayaan, Pendanaan Efek Indonesia (PEI) Siapkan Produk IPO Financing

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pendanaan Efek Indonesia (PEI) tengah menyiapkan produk pendanaan transaksi efek baru, yakni pendanaan pasar perdana atau IPO financing. Produk ini disiapkan untuk memfasilitasi kebutuhan pembiayaan investor di pasar perdana.

Keterbatasan sumber pendanaan bagi investor di pasar perdana dinilai sebagai peluang bagi PEI untuk dapat memberikan kesempatan bagi investor dalam mengoptimalkan keuntungan dari sektor pasar modal, bahkan dari hari pertama efek tersebut ditransaksikan di bursa.

Direktur PEI Suryadi mengatakan, kajian dan pembuatan roadmap telah dilakukan sejak awal tahun ini. Adapun saat ini, PEI tengah menunggu resti dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melaksanakan bisnis tersebut.

"OJK akan melihat risk management seperti apa, apakah peluncuran produk baru itu bisa melindungi pelaku pasar," kata dia, dalam acara Media Gathering, secara virtual, Rabu (28/12/2022).

Baca juga: Menengok Kembali Tren IPO Ketika Resesi 1998 dan 2008

Lewat IPO financing, saham emiten yang akan melantai di bursa efek dijadikan sebagai agunan untuk pinjaman ke PEI. Kemudian, saham tersebut akan dinilai valuasinya, baru pendanaan disalurkan.

"Jadi nanti peran PEI menyalurkan pendanaan kira-kira saham yang mau IPO seperti apa, pelunasannya ketika sahamnya sudah listing di BEI," ujarnya.

Baca juga: Teken MoU dengan BEI, Kadin Ajak Anggotanya dan UMKM Tambah Modal Lewat IPO

Suryadi bilang, pihaknaya berencana melakukan pendalaman dan studi komparasi terkait produk baru tersebut. Rencananya, studi komparasi akan dilakukan ke Jepang dan Korea.

"Harapannya, PEI telah menyelesaikan kajian menyeluruh atas IPO Financing dan mengajukan produk tersebut kepada OJK agar dapat segera diimplementasikan dan meningkatkan peluang pendanaan di pasar perdana bagi para investor Indonesia," ucapnya.